Kedudukan Perempuan dalam Islam

Kedudukan Perempuan dalam Islam

Oleh: Athiful Khoiri

 Assalaamu’alaikum Wr Wb

الحَمْدُ للهِ الَّذِي هَدَى الْمُتَّقِيْنَ الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ وَفَضَّلَهُمْ بِالْفَوْزِ الْعَظِيْمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ الرَّحْمنُ الرَّحِيْمُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا أَفْضَلُ الْمُرْسَلِيْنَ، اللّهُمَّ فَصَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ذِي الْقَلْبِ الْحَلِيْمِ وَآلِهِ الْمَحْبُوْبِيْنَ وَأَصْحَابِهِ الْمَمْدُوْحِيْنَ وَمَنْ تَبِعَ سُنَّتَهُ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنَ، وَبَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ أُوْصِيْنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ وَنَجَا الْمُطِيْعُوْنَ.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Pada kesempatan penuh kedamaian ini, marilah kita tingkatkan rasa syukur kehadirat Allah Swt., betapa banyak nikmat karunia yang dilimpahkan, sehingga kita bisa beraktifitas memenuhi panggilan-Nya untuk mendirikan shalat Jumat dalam keadaan sehat wal afiat.

Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad Saw., beserta keluarga, sahabat, serta para pengikutnya hingga akhir zaman.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Di antara bentuk kesempurnaan Islam adalah memuliakan perempuan, menjaga marwah, serta menjunjung tinggi harkat dan martabat mereka. Kaum perempuan yang hidup dalam naungan Islam senantiasa diarahkan kepada adab-adab yang terhormat dan kehidupan yang penuh kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Islam memandang kedudukan perempuan sama dengan kedudukan laki-laki seperti halnya memandang kedudukan manusia pada umumnya. Hal demikian di dasarkan pada beberapa nash berikut. Pertama, Q.S. At-Tin [95]: 4 menyatakan bahwa perempuan sebagaimana manusia lainnya, diciptakan Allah Swt. dalam bentuk paling baik dibanding makhluk lainnya.

 لَقَدۡ خَلَقۡنَا ٱلۡإِنسَٰنَ فِيٓ أَحۡسَنِ تَقۡوِيمٖ ٤

Artinya: “Sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya,” (Q.S. At-Tin [95]:4).

Kedua, dalam Q.S. Al-Isra’ [17]: 70 yang menyatakan, Allah Swt memuliakan semua manusia.

۞وَلَقَدۡ كَرَّمۡنَا بَنِيٓ ءَادَمَ وَحَمَلۡنَٰهُمۡ فِي ٱلۡبَرِّ وَٱلۡبَحۡرِ وَرَزَقۡنَٰهُم مِّنَ ٱلطَّيِّبَٰتِ وَفَضَّلۡنَٰهُمۡ عَلَىٰ كَثِيرٖ مِّمَّنۡ خَلَقۡنَا تَفۡضِيلٗا ٧٠  

Artinya: “Dan demi (keagungan dan kekuasaan Kami)! Sungguh, Kami telah memuliakan anak-cucu Adam, dan Kami angkut mereka di daratan dan lautan, dan Kami anugerahkan kepada mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka atas banyak dari siapa yang telah Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna.” (Q.S. Al-Isra’ [17]: 70).

Ketiga, dalam Q.S. Al-Baqarah [2]: 30 yang menyatakan bahwa Allah Swt. menjadikan manusia sebagai ­khalifatullah  fil-ardh atau khalifah di bumi.

وَإِذۡ قَالَ رَبُّكَ لِلۡمَلَٰٓئِكَةِ إِنِّي جَاعِلٞ فِي ٱلۡأَرۡضِ خَلِيفَةٗۖ

Artinya: (Ingatlah), ketika Tuhan Pemelihara kamu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan satu khalifah di bumi,” (Q.S. Al-Baqarah [2]: 30).

Sekalipun laki-laki dan perempuan kedudukannya sama di sisi Allah Swt, namun menurut kodratnya laki-laki berbeda dengan perempuan. Kerena perbedaan kodrat itu Allah menetapkan petunjuk-petunjuk yang sama antara kedua jenis itu dan ada pula petunjuk-petunjuk yang berbeda, sesuai dengan kodratnya, sehingga masing-masing mereka dapat menjadi makhluk terbaik, makhluk yang mulia, serta dapat melaksanakan tugasnya sebagai khalifah Allah di bumi.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Sejak awal berdirinya tanggal 18 November 1912, Muhammadiyah memberikan ruang cukup “maju” untuk perempuan dalam berkiprah di ruang publik. KH Ahmad Dahlan nampaknya sadar betul akan pentingya memajukan perempuan. Sebagai langkah awal, beliau merekrut beberapa perempuan, yang kelak akan menjadi kader inti Aisyiyah, yaitu Siti Bariyah, Siti Dawimah, Siti Buyro, Siti Wadingah dan Siti Badilah.

Dalam perkembangannya, Persyariatan Muhammadiyah memberi ruang tentang persoalan perempuan serta kedudukannya dalam Islam, yang termuat dalam Himpunan Putusan Tarjih (HPT), Buku Adabul Mar’ah fil Islam, serta Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Muhammadiyah.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

KHUTBAH KEDUA

الْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ هَدَانَا لِهذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِيْنُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ صَادِقُ الْوَعْدِ الْأَمِيْنُ،

اللّهُمَّ فَصَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ،

 فَأُوْصِيْنِي وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ حَقَّ تُقَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ،

 

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Mengakhiri khutbah ini, marilah kita berdoa, semoga Allah Swt. melimpahkan kekuatan kepada kita untuk menjalankan perintah-Nya dengan sebaik-baiknya.

 إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِي يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا، اللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ أَنْتَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ يَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ،

 اللّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا، اللّهُمَّ أَعِنَّا عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ، اللّهُمَّ أَمِتْنَا عَلَى الْإِسْلَامِ وَالْإِيْمَانِ، رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ، وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، أَقِيْمُوا الصَّلَاةَ!


Anggota Pimpinan Cabang Muhammadiyah Depok, Sleman, Yogyakarta.

 

Exit mobile version