JAKARTA, Suara Muhammadiyah-Bank Muamalat Indonesia sebagai bank umum pertama yang menerapkan prinsip Syariah, memperkuat jalinan kerjasama dengan PP Muhammadiyah. Salah satunya dalam pembiayaan sektor jasa pendidikan dan jasa kesehatan pada lembaga di bawah naungan Muhammadiyah.
Kesepakatan itu dicapai dalam kunjungan PT Bank Muamalat Indonesia ke PP Muhammadiyah pada Jumat, 28 Juni 2019. Kunjungan itu dihadiri Komisaris Utama Ilham A Habibie dan Direktur Utama Achmad Kusna Permana. Jajaran pimpinan Bank Muamalat itu diterima oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Ketua PP Muhammadiyah Syafiq Mughni, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti, serta Bendahara PP Muhammadiyah Suyatno dan Marpuji Ali.
Direktur Utama Bank Muamalat Achmad Kusna Permana menuturkan bahwa kerja sama dengan Muhammadiyah sudah dimulai sejak lama. Ke depan, kerjasama ini akan terus diperkuat. Bank Muamalat menargetkan pembiayaan senilai Rp500 miliar. “Kita kerja sama dengan Muhammadiyah sudah lama, sampai akhir tahun ini kita rencanakan penambahan setengah triliun lagi,” tuturnya.
Selama ini, kerja sama yang sudah terjalin mencakup pendanaan dan pembiayaan seperti virtual account pembayaran biaya pendidikan untuk sekolah dasar dan menengah serta perguruan tinggi. “Saat ini amal usaha seperti sekolah, rumah sakit dan amal usaha lainnya telah dikembangkan di Jawa Timur. Total penyaluran pembiayaan amal usaha Rp 200 miliar hingga Rp 300 miliar,” ungkapnya.
Menurut Permana, pembiayaan yang cukup signifikan tersebut tidak akan terlalu berisiko. Berdasarkan data historis, amal usaha Muhammadiyah memiliki catatan pengembalian fasilitas pembiayaan yang baik. Tingkat kepercayaan publik kepada PP Muhammadiyah juga menjadi modal penting.
Muhammadiyah, kata Permana, memiliki jaringan organisasi bisnis amal usaha yang sudah terkonsolidasi dan terstruktur. Bahkan, jika ada masalah dengan bisnis amal usaha Muhammadiyah, maka langsung diselesaikan oleh para pimpinannya. “Muhammadiyah cukup aktif dalam hal itu. Makanya kami tidak terlalu khawatir terhadap risiko pembiayaan ini,” ujar Permana.
Bank Muamalat berharap kerjasama ini bisa dilanjutkan dan dikembangkan lebih luas lagi. “Kerja sama ini merupakan bagian dari inisiatif strategi Bank Muamalat ke depan. Kita sudah berhasil di Jawa Timur dan akan menjadi percontohan daerah lainnya,” tukas Ahmad Kusna Permana.
Bendahara Umum PP Muhammadiyah Suyanto menyambut baik kerja sama dengan Bank Muamalat. Menurutnya, bisnis amal usaha Muhammadiyah sangat terjamin dan potensial untuk dikembangkan. Dalam hal akuntabilitas, PP Muhammadiyah memiliki Lembaga Pembina dan Pemeriksa Aset Muhammadiyah, yang mengawasi semua bisnis amal usaha Muhammadiyah secara profesional. “Kalau terjadi masalah, maka pimpinan pusat akan turun tangan,” ujar Rektor UM Bandung itu.
Rencananya, kata Suyatno, Muhammadiyah dan Bank Muamalat akan memperluas kerjasama ke Bali. Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan pemberdayaan ekonomi umat. Hal ini diharapkan mampu membawa manfaat bagi masyarakat dan pada akhirnya memberi konstribusi bagi pemajuan bangsa dan peradaban. (ribas/rp)
Baca juga:
Refleksi 25 Tahun Perbankan Syariah, Majelis Tarjih Gelar Seminar Nasional
Nazaruddin Malik: Adil Prinsip Utama Perbankan Syariah
ICOMFIN 2017 Soroti Pengembangan Keuangan Mikro yang Berkelanjutan