MAGELANG, Suara Muhammadiyah – Kelas kewirusahaan SMK Muhammadiyah 2 Muntilan meraih peringkat pertama tingkat Nasional. Peringkat tersebut berdasarkan laporan omset kepada SEAMEO (The Southeast Asian Ministers of Education Organization) dan SEAMOLEC (SEAMEO Regional Open Learning Centre).
Peringkat diumumkan SEAMOLEC, Selasa, 2 Juli 2018. Kelas Kewirausahaan yang berlangsung hampir 2 tahun ini, berhasil membina dan mencetak wirausahawan muda di SMK Muhammdiyah 2 Muntilan. Tahun lalu siswa atas nama Laurina Nu S berhasil meraih penghargaan omset tertinggi di sekolah dari Kementerian Pendidikan RI.
Tahun 2019 ini SMK Muhammadiyah 2 Muntilan mampu membuktikan keseriusan dalam mengelola kelas Kewirausahaan. Sekolah ini melaporkan omset sebesar Rp. 449.749.999 dengan laba Rp. 103.250.000.
SEMAEO merupakan lembaga antar pemerintah di Asia Tenggara dalam rangka mempromosikan kerjasama di bidang pendidikan dan kebudayaan. Sedangkan SEAMOLEC membantu negara-negara anggota SEAMEO untuk menemukan solusi alternatif untuk meningkatkan kualitas manusia melalui PTJJ (Pendidikan Terbuka Jarak Jauh).
Siswa yang berhasil memperoleh peringkat pertama Nasional Kelas Kewirausahaan ini adalah Riski, siswa kelas XII jurusan TKJ dengan omset Rp. 155.000.000 dengan laba Rp. 25.100.000. Omset dan laba ini dimulai pada bulan September 2018-Juni 2019. Bisnis yang dijalankan adalah warung angkringan dan penjulan VCD.
“Saya sangat senang mengikuti kelas kewirausahaan, karena saya dapat ilmu dan bisa membantu orang tua dalam berjualan,” kata Riski.
Selain Riski, Siswa SMK Muhammadiyah 2 Muntilan yang masuk 5 besar se Indonesia adalah Lurina Nur S dengan omset Rp. 127.439.999, Putri Pratama N dengan omset 122.000.000 dan Adelia Nur S dengan omset Rp. 28.300.000.
Sekolah di Kabupaten Magelang dan Kedu, hanya SMK Muhammadiyah 2 Muntilan yang membuka program tersebut. Program Kelas Kewirausahaan dilakukan untuk mewujudkan visi sekolah. Kelas Kewirausahaan se Indonesia hanya diambil 112 SMK dan dibimbing langsung oleh Direktorat P SMK Kementrian Pendidikan dan kebudayaan RI.
Untung Supriyadi, selalu kepala sekolah mengatakan, kelas kewirausahaan dibuka karena Visi sekolah kami adalah “Menjadi SMK yang Berkarakter Islami, Unggul, dan Berjiwa Entrepreneur”. Siswa tidak hanya belajar materi dikelas, tetapi diajarkan pula berwirausaha,” imbuhnya.
Program kewirausahaan akan terus dijalankan dan akan membuka kelas setiap tahunnya bagi siswa baru. Diharapkan siswa ketika lulus bisa mandiri dan sukses berwirausaha, Kata Jumarsih, selaku guru pembimbing Kelas Kewirausahaan. (NSP)