GUNUNGKIDUL, Suara Muhammadiyah-Air adalah kehidupan. Air merupakan kebutuhan vital makhluk hidup di muka bumi. Bayangkan apabila keberlangsungan hidup tanpa air, mesti akan sangat mengerikan. Kondisi inilah yang dialami sebagian besar warga masyarakat Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kemarau panjang yang terjadi beberapa bulan terakhir mengakibatkan telaga dan sumber mata air yang selama ini menjadi tumpuhan kehidupan sudah mengering, bahkan sudah sangat parah. Lebih dari 100 ribu jiwa warga Gunungkidul kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Berangkat dari kepedualian tersebut, Kantor Layanan Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah Muhammadiyah (KL Lazismu) Depok, Sleman menyalurkan 100 tangki bantuan air bersih untuk warga Gunungkidul. Aksi sosial ini adalah tahapan lanjutan dari penyaluran bantuan air bersih yang dilakukan KL Lazismu Depok Sleman beberapa waktu lalu.
“Hari ini distribusi bantuan air bersih bagi masyarakat Gunungkidul tahap kedua yang dilakukan KL LazisMu Depok Sleman. Disalurkan di lima Kecamatan di Gunungkidul, yakni Saptosari, Panggang, Ngawen, Rongkop, dan Paliyan,” ungkap Sandro Andriawan, Ketua KL Lazismu Depok.
Bantuan air bersih ini dihimpun dari sumbangan dan sedekah jamaah di wilayah Depok dan sekitarnya. Dalam penyaluran tahap kedua ini KL Lazismu bekerjasama dengan Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Depok, Team Ambulance Lazismu Depok, KL Lazismu Gunungkidul, serta Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Gunungkidul.
“KL Lazismu Depok, Sleman akan tetap menghimpun dana dari jamaah dan masyarakat sekitar untuk membantu bencana kekeringan yang terjadi di Gunungkidul,” lanjut Sandro.
Atas bantuan air bersih KL Lazismu Depok, Sleman, Kepala Dukuh Tungu, Kelurahan Giriharjo, Kecamatan Panggang mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan. Dusun Tungu adalah salah satu padukuhan di Kelurahan Giriharjo yang terdiri dari banyak kepala keluarga dan terdampak kekeringan setiap musim kemarau datang. (Humas Lazismu Depok)