YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah-Di usia 84 tahun, Buya Ahmad Syafii Maarif terbilang sosok yang jarang sakit. Aktivitas kesehariannya masih sangat padat, mendedikasikan diri bagi kemanusiaan, kebangsaan, keumatan, dan persyarikatan. Pada Selasa sore, Buya mengalami kencing darah atau hematuria. Padahal, pada pagi hingga siang Selasa, Buya Syafii masih sempat menerima tamu dan membersamai rapat redaksi Suara Muhammadiyah.
Menurut dokter spesialis urologi RS PKU Muhammadiyah Gamping, dr Prahara Yuri, kencing darah yang dialami Buya Syafii dikarenakan oleh adanya iritasi batu ginjal. Buya pun harus menjalani terapi ESWL (extracorporeal shock wave lithotripsy) atau pemecahan batu ginjal dengan gelombang kejut. Treatmant ESWL ini dilakukan pada Jumat (26/7/2019) malam, di RS Harjolukito.
“Alhamdulillah pagi ini sudah mulai keluar (pecahan batu ginjal). Setelah treatment, kita dengan medikasi membantu pecahan batunya untuk keluar. Apabila batunya itu pecah di bawah 4 mili atau 3 mili, itu Insyaallah bisa keluar 100 persen dengan terapi medikasi,” tutur dr Yuri pada Sabtu, 27 Juli 2019. Buya Syafii Maarif menjalani penembakan batu ginjal sebanyak 3.596 kali pada Jumat malam.
Kamis pagi, 25 Juli 2019, redaksi Suara Muhammadiyah bersama Ketua LSBO PP Muhammadiyah Syukrianto AR mengunjungi Buya Syafii di RS PKU Gamping. Meskipun sempat berpesan supaya kondisinya tidak dipublikasikan, informasi ini ternyata menyebar luas. Para tamu dan tokoh nasional pun datang menjenguk silih berganti.
Pada Ahad, 27 Juli 2019, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir bersama Mendikbud Muhadjir Effendy, Ketua Umum PP Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini, Dirjen GTK Kemendikbud Supriyono, serta Rektor Universitas Muhammadiyah Malang Fauzan, mengunjungi Buya Syafii Maarif. Haedar menyebut bahwa kondisi Buya terus membaik. “Alhamdulillah kesehatan Buya semakin membaik. Masih ada pemeriksaan besok (Senin) pagi. Satu dua hari ke depan sudah diperbolehkan pulang oleh dokter,” ujarnya.
Haedar memohon doa dari segenap masyarakat Indonesia. “Mari mendoakan semoga Buya lekas sehat. Beliau tokoh nasional dan tokoh Muhammadiyah yang dikenal egaliter, humanis dan berwawasan kebangsaan luas yang diperlukan bangsa ini.” Sikap Buya yang seperti itu diakui Haedar sebagai sikap negarawan yang otentik. Sikap mulia ini perlu dijadikan contoh bagi generasi muda bangsa. “Dan yang paling penting kita pelajari dari Buya Syafii yaitu spiritualnya,” urainya.
Pada kunjungan itu, Buya Syafii juga sempat memberikan nasehat supaya menjaga kesehatan. “Supaya kita yang muda-muda lebih sehat, dan merawat sekitar kita lebih baik. Buya termasuk sosok dengan lingkungan begitu rupa, bersepeda, peduli lingkungan, menyantuni warga,” tukas Haedar Nashir.
Muhadjir menambahkan, Buya Syafii juga sempat menanyakan perkembangan Muhammadiyah. “Ya bertanya tentang Muhammadiyah, perkembangannya seperti apa,” ungkapnya. Meskipun sudah menjadi tokoh bangsa, Buya Syafii tidak melupakan rumah dan ladang pengabdiannya di Muhammadiyah. Buya mampu bersikap proporsional dan tidak mencampuradukkan urusan di Muhammadiyah dan urusan kenegaraan.
Pada Sabtu, 27 Juli 2019, sejumlah tokoh menjenguk Buya Syafii Maarif. Tercatat misalnya, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD yang ditemani oleh putri mantan Presiden Gus Dur, Alissa Wahid. “Sudah sehat. Beliau seperti biasa, cara bergurau itu sudah seperti kalau kita ketemu biasanya,” ujar Mahfud.
Pada hari yang sama, Menteri Sekretaris Negera Pratikno dan Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki juga mengunjungi Buya Syafii Maarif. “Pak Presiden mendengar Buya sakit langsung kemarin pagi panggil saya dan Pak Teten, segera ke sana. Pak presiden khawatir dengan Buya sakit itu,” tutur Pratikno.
Pada hari yang sama, akun instagram Presiden Joko Widodo menggunggah foto Buya Syafii dengan caption, “Sudah sejak Rabu kemarin saya dengar Buya Ahmad Syafii Maarif dirawat di rumah sakit di Yogyakarta, tapi saya belum sempat datang membesuk. Karena itulah saya mengutus Pak Pratikno, Pak Teten Masduki, disertai Tim Dokter Kepresidenan dari Jakarta untuk memantau keadaan Buya. Syukur Alhamdulillah, tadi Pak Pratikno menyampaikan keadaan Buya semakin membaik. Beliau masih dirawat tapi sudah berangsur pulih. Mudah-mudahan segera dapat berkegiatan seperti hari-hari biasa. Bangsa ini senantiasa membutuhkan keteladanan dan pencerahan Buya Ahmad Syafii Maarif.” Hingga berita ini ditulis, pada Senin pagi, 29 Juli 2019, postingan ini mendapat 354.433 like dan 2.432 komentar. (ribas)