Bertambah Dekat Kepada Allah    

Tasbih

Ilustrasi

Oleh: Moh. Helman Sueb

Assalaamu’alaikum Wr Wb

ِ إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى نَبِيِّنَا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ وَالَاهُ, وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ  إِلَى يَوْمِ الدّيْن.. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ   يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن تَنصُرُوا اللَّهَ يَنصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ  . اًمًّا بًعْدُ.  فَيَا عِبَادَ اللهِ ! أُوصِيْكُمْ بِنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ

Jama’ah Jum’at rahimakumullah,

Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan kenikmatan yang tak terhingga kepada kita semua, semenjak kita lahir sampai saat sekarang ini nikmat-Nya  tidak ada henti-hentinya. Maka berbahagialah kita  yang selalu bersyukur  setelah merasakan  berbagai bentuk nikmat. Semoga setelah  kita  tunaikan ibadah puasa , kita  semakin  dekat  kepada Allah Subhaanahu  wa  Ta’ala  dengan tetap melaksanakan  perintah dan menjauhi larangan-Nya.

Shalawat serta salam , semoga tetap terlimpah kepada  junjungan kita Nabi Muhammad Shalallahu a’laihi wassalam., yang telah  membimbing kita ke jalan yang diridloi Allah Subhaanahu  wa Ta’ala, sehingga  kita mantap dan   mampu memilih jalan – jalan  menuju  kebenaran.

Hadirin yang berbahagia !

Betapa kacaunya  pikiran  manusia yang merasa mulia karena banyaknya harta, memiliki jabatan atau sebagai orang berpengaruh kemudian dengan apa yang dimilikinya  itu menjadikan  dirinya arogan, sewenang-wenang terhadap orang yang dianggap di bawahnya, padahal itu bukanlah  ukuran kemuliaan seseorang,  Namun sayang  bila apa yang dimiliki berkurang  atau tidak lagi dinikmatinya  diapun  putus asa , bahkan nekat berbuat apa saja sekalipun telah dilarang-Nya. Padahal sedikitnya harta , bukanlah tanda   kehinaan seseorang .Ternyata keadaan tersebut persis yang dinyatakan Allah Subhaanahu wa ta’ ala dalam firman Allah surat Al-Fajr 15-16 :

فَأَمَّا ٱلۡإِنسَٰنُ إِذَا مَا ٱبۡتَلَىٰهُ رَبُّهُۥ فَأَكۡرَمَهُۥ وَنَعَّمَهُۥ فَيَقُولُ رَبِّيٓ أَكۡرَمَنِ ١٥ وَأَمَّآ إِذَا مَا ٱبۡتَلَىٰهُ فَقَدَرَ عَلَيۡهِ رِزۡقَهُۥ فَيَقُولُ رَبِّيٓ أَهَٰنَنِ ١٦  

Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu Dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, Maka Dia akan berkata: “Tuhanku telah memuliakanku”. Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rizkinya Maka Dia berkata: “Tuhanku menghinakanku“. (QS. Al Fajr: 15-16)

Kelebihan yang yang dimilki seseorang baik berupa  pangkat, jabatan, harta, nama yang semakin  populer, atau yang lainnya,  memberikan  peluang untuk melakukan  kelalaian  dan kesombongan, sehingga sangat terbuka bertindak menerjang batas-batas Allah Subhaanahu wa Ta’ala.

Oleh karena itu, agar bertambah dekat kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala  dan selalu   berada dalam jalan-Nya , ketika mendapatkan  kelebihan  dari-Nya , ada tiga  langkah yang dapat  dilakukan: Pertama: mengakui, memahami, dan  menyadari bahwahanya Allah-lah pemberi nikmat. Segala nikmat yang kita rasakan pada dasarnya  berasal dari-Nya. Nabi Sulaiman as, merasakan dan meyakini  bahwa nikmat  diterimanya semata-mata dari Allah Subhaanahu wa Ta’ala  dan menyadari sebagai bentuk ujian,

قَالَ ٱلَّذِي عِندَهُۥ عِلۡمٞ مِّنَ ٱلۡكِتَٰبِ أَنَا۠ ءَاتِيكَ بِهِۦ قَبۡلَ أَن يَرۡتَدَّ إِلَيۡكَ طَرۡفُكَۚ فَلَمَّا رَءَاهُ مُسۡتَقِرًّا عِندَهُۥ قَالَ هَٰذَا مِن فَضۡلِ رَبِّي لِيَبۡلُوَنِيٓ ءَأَشۡكُرُ أَمۡ أَكۡفُرُۖ وَمَن شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشۡكُرُ لِنَفۡسِهِۦۖ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّي غَنِيّٞ كَرِيمٞ ٤٠

Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al Kitab: “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip”. Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: “Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan ni`mat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia”. (An-Naml : 40)

Hadirin yang berbahagia !

Kedua adalah  meningkatkan ketaatan kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala, Ketaatan kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala  dan rasul- Nya ,  dengan  mensyukuri  nikmat  yang  telah  kita  rasakan. Maka  dengan ketaatan  itu  kita  akan  mendapatkan kebahagiaan  yang  besar, Sebagaimana firman-Nya :

وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ فَقَدۡ فَازَ فَوۡزًا عَظِيمًا ٧١  

Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.” (Al-Ahzab:71)

Ketiga, adalah  menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam. Seorang  yang bersyukur  akan  selalu bertindak yang benar dalam membela dan  mengamalkan ajaran Islam sesuai yang  dicontohkan  Rasulullah  Shalallahu ‘Alaihis Salam. Maka  hal  itu   sebagai  bentuk mendekatkan diri  kepada-Nya,  yang  tentu akan  mendapatkan pertolongan-Nya.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِن تَنصُرُواْ ٱللَّهَ يَنصُرۡكُمۡ وَيُثَبِّتۡ أَقۡدَامَكُمۡ ٧

Hai orang-orang yang beriman, jika kamu   menolong (agama) Allah, niscaya  Dia    akan menolongmu  dan meneguhkan kedudukanmu.” (Muhammad : 7)

Semoga kita semua yang hadir di majlis yang penuh barokah ini, juga keluarga kita, selalu mendapatkan petunjuk dan perlindungan  dari Allah Subhaanahu wa Ta’ala, mampu menjalankan agama dengan penuh keikhlasan sehingga memperoleh  pertolongan dan selalu bersyukur kepada-Nya di mana saja kita berada.

Khutbah Kedua

الْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْد

Hadirin yang berbahagia !

Orang yang  baik , tentu senantiasa  menjaga rasa syukur kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala , agar  bertambah dekat dengan-Nya dan terjauh dari sifat sombong dan lalai dari menjalankan agama. Marilah kita  memanjatkan   do’a , agar   mendapatlkan   kemudahan  dalam mengarungi samodra kehidupan dunia  sebagai tempat menyiapkan bekala akhirat, dan  tetap berada dalam pertolongan dan petunjuk-Nya.

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، ٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ .


Moh. Helman Sueb MA. Adalah Pembina  Pesantren  Muhammadiyah  Babat , dan  Guru  KeMuhammadiyahan  SMAM  1  Babat  –  Lamongan

Exit mobile version