JAKARTA, Suara Muhammadiyah-Sudah saatnya kita tinggalkan rasis di negara ini, termasuk berbagai tindakan rasisme, intoleransi, dan perlakuan diskriminasi yang terjadi terhadap mahasiswa Papua di Surabaya, Malang, dan Semarang. DPP IMM menyelesalkan kejadian yang mengusik bangsa Indonesia itu.
Ketua DPP IMM M Samsul mengajak setiap warga negara Indonesia untuk sama-sama merekatkan harmoni dan menjauhi potensi-potensi konflik, semisal rasisme. “Bangsa Indonesia harus saling menghargai, menghormati terhadap setiap anak bangsa Indonesia. Jangan saling menyakiti, apalagi saling membunuh antaranak bangsa,” ujarnya.
Superioritas dalam bentuk apapun merupakan kesalahan sekaligus ancaman bagi pihak lain, oleh karena itulah perilaku kenegaraan yang berbasis pada moralitas dan transendensi sukuisme harus dikembalikan sebagai pijakan utama, jangan sampai upaya kebebasan dan kemerdekaan berbangsa yang diimpikan oleh setiap negara di dunia diciderai oleh praktek barbarian dengan mengatasnamalan superirotitas kebangsaan atau primordialisme suku, dengan merasa dirinya adalah bangsa pilihan Tuhan.
“Tentu sangat sangat menyesalkan, semoga ini yang terakhir dan tidak terulang kembali. Bangsa kita tercinta ini seharusnya sudah harus meninggalkan konflik-konflik yang berbau rasial, karena sangat sensitif dan merugikan sekali bagi keutuhan NKRI dan kehidupan berbangsa dan bernegara,” ungkap Syamsul.
Mantan Ketua DPD IMM Papua Barat ini megajak seluruh elemen untuk sama-sama membangun peradaban Indonesia dengan perasaan saling menghormati, dan bangsa Indonesia telah memiliki Pancasila sebagai ideologi pemersatu. Setop dan hentikan setiap gerakan, sikap, perkataan, perbuatan yang mengarah ke rasisme di Indonesia. Karena bangsa kita adalah bangsa yang besar dan banyak etnisnya, budayanya, dan adat istiadatnya.
“Seluruh elemen bangsa sudah seharusnya saling bergandengan tangan bersama-sama dalam menghadapi tantangan perubahan zaman yang sangat cepat dan persaingan global yang kian menakutkan,” tukasnya. (imm)