SURAKARTA, Suara Muhammadiyah– Sehubungan dengan pentingnya kepedulian terhadap pembinaan generasi muda, PP (Pimpinan Pusat) Tapak Suci Putera Muhammadiyah akan menggelar Kejuaraan Internasional Tapak Suci I. Yaitu pada 1-5 September 2019 di GOR Sritex Arena Surakarta, Jawa Tengah. Event akabar ini akan diikuti oleh perwakilan 14 negara.
Ketua panitia, Wiwaha Aji Santosa, mengatakan, kegiatan bertemakan dengan kejuaraan dunia Tapak Suci kita songsong sukses Muktamar Muhammadiyah dan pencak silat menuju Olimpiade 2020, akan merebutkan piala M Barrie Irsjad. Nantinya kegiatan ini juga akan didukung 2.500 orang siswa serta diikuti 547 orang atlet.
Kegiatan sebagai ajang silaturahmi antar pesilat seluruh dunia dan sebagai momen persiapan menuju PON tahun 2020 dan Silat Goes to Olympic 2020 di Jepang ini mempertandingkan 18 nomor olahraga. Yaitu 11 nomor putra dan 7 nomor putri serta 16 nomor seni 8 putra, 7 putri dan 1 beregu.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Tapak Suci, M Afnan Hadikusumo, menjelaskan, M Barrie Irsjad adalah pendiri perguruan silat Tapak Suci. “Dan piala itu menjadi satu penghormatan atas jasa beliau dalam mengembangkan jurus-jurus silat Tapak Suci,” kata Afnan.
Bagi Afnan, kejuaraan dunia Tapak Suci itu merupakan rangkaian dari Muktamar ke-48 Muhammadiyah tahun 2020. “Dan diharapkan bisa memberikan implikasi positif terhadap persyarikatan Muhammadiyah yang ada di Surakarta dan sekitarnya,” harapnya. Sekaligus sebagai salah satu bagian dari upaya internasionalisasi Persyarikatan, memngingat banyaknya negara yang ikut dalam turnamen ini.
“Tapak Suci tidak hanya berkembang di Indonesia saja, tapi di sejumlah negara telah mengembangkan seperti Belanda, Prancis, Sudan, Jerman, Taiwan, Brunei Darussalam, Uganda, Malaysia, Timor Leste, Yordania, Maroko, Aljazair, Mesir, Pakistan, Lebanon, Singapura, Thailand dan Palestina,” terang Afnan.
Pelatih nasional Tapak Suci, Roni Syaifullah, menambahkan, dalam kejuaraan itu ada tiga orang atlet nasional Tapak Suci yang sudah masuk Pelatnas, yaitu Iqbal Chandra Pratama, Nadia Haq Umami, dan Bimo Aryo. “Keikutsertaan mereka sebagai ajang pemanasan sebelum bertanding dalam Sea Games 2019 di Philipina,” ungkap Roni.
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dahlan Rais mengapresiasi atas akan diselenggarakannya kejuaraan dunia ini. Ia menuturkan, salah satu budaya Indonesia berupa pencak silat telah berkembang pesat. “Sampai-sampai pelatih Tapak Suci sekarang ini dicari dan go nasional,” kata Dahlan Rais.
Menurut Dahlan Rais, Tapak Suci perlu mendapat perhatian serius pemerintah dan semua pihak agar lebih intensif dalam membina prestasi Tapak Suci di tingkat nasional, Asean dan internasional. “Prestasi Tapak Suci tidak hanya sekadar wacana, namun sudah terbukti banyaknya kader yang berkontribusi sebagai atlet dan pelatih,” ungkap Dahlan Rais. (Affan/gsh).