BALI, Suara Muhammadiyah-Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Yogyakarta berkunjung ke Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Propinsi Bali pada hari Senin malam, 7 September 2019 dalam rangka Kunjungan Silaturahmi (KUNSIROH) dan Study Banding. Kegiatan ini bertujuan mencari tahu bagaimana strategi PW Pemuda Muhammadiyah Bali dalam berdakwah amar ma’ruf nahi mungkar sebagai kaum minoritas di kalangan masyarakat yang mayoritas Hindu.
Sebelum bebicara tentang strategi kita berbicara dulu tentang bagaimana Islam pertama kali ada di Bali yang di ceritakan sedikit oleh Kanda Ragil sebagai wakil ketua bidang hubungan luar negeri dan selaku jurnalis politik, yang menceritakan bahwasannya Islam di Bali masuk pada abad ke 15 pada masa Raja Dalem Ketut Mulesir yang berada di Klungkung, yang masih satu kabupaten di Nusa Penida. Pada saat itu ada utusan dari demak meminta kepada raja untuk mengislamkan daerah sana, namun oleh raja di tolak secara baik, karena malu untuk balik Demak pada akhirnya mereka menetap di kampung yang sekarang namanya Kampung Lebah dan di Bali Utara namanya Pegayaman dan disana nama mereka sangat unik perpaduan antara nama bali dan nama islam seperti Ketut Abdullah, Nyoman Muhammad atau Muhammad Abdullah, mereka rata – rata utusan dari Kesultanan Mataram, pada saat itu Sultan Mataram memberikan hadiah berupa Gajah kepada Raja Bali saat itu
Kanda Sobri selaku Ketua Umum PW Pemuda Muhammadiyah Bali mengatakan bahwasannya strategi dakwah yang di lakukan oleh PW Pemuda Muhammadiyah Bali itu sendiri hampir sama seperti dakwah yang di lakukan di daerah jawa timur, jawa tengah dan daerah lainnya karena pada dasarnya mendakwahkan kepada sesama islam dan dengan para mualaf ya karena tertarik dengan islam itu sendiri
Selanjutnya setelah berbincang hangat dengan Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Propinsi Bali kami dari Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah DIY memberikan kenang – kenangan dan dilanjut foto bersama.
Besar harapan tujuan kunjungan silaturahmi dan study banding ini supaya meningkatkan ghiroh kita di Pemuda Muhammadiyah DIY dalam berdakwah Amar Ma’ruf Nahi Mungkar. (Norman Nur Alafatul Akhda)