TERNATE, Suara Muhammadiyah– Baru-baru ini Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) mengahdirkan Dadang Kahmad Ketua Pimpinan Pusat dalam forum kuliah umum. Yaitu dengan mengangkat tema “Mahasiswa Muhammadiyah dan Modernisme Religius di Era Revolusi Industri 4.0.
Dalam kesempatan itu Dadang menyampaikan, bahwa inti dari revolusi industry 4.0 ialah pada penggunaan internet dan pemanfaatan digitalisasi. Karenanya ia menekankan pada cara bagaimana Muhamadiyah merespon revolusi industry tersebut. Sebab, katanya, baik buruknya Muhammadiyah di masa yang akan datang, itu tergantung pada cara Persyarikatan merspon revolusi 4.0 saat ini.
Minimal, jelas Dadang, Muhammadiyah harus menyiapkan 5 hal. Pertama, menyiapkan piranti ilmu pengetahuan, terutama ilmu pengetahuan tentang keterampilan digital. “Sekarang siapa yang menghiasi dunia digital? Adakah orang Muhammadiyah?,” tanya Dadang. Di sinilah pentingnya menguasai keterampilan digital.
Kedua, menempatkan diri sebagai problem solver, pemecah masalah, sehingga di manapun berada selalu tampil menjadi inisiator lahirnya solusi-solusi. Dalam bahasa Persyarikatan sering disebut dengan istilah Tajdid, pembaharuan. “Pembaharuan hanya akan muncul daro orang yang kratif dan inovatif,” kata Dadang.
Ketiga, meningkatkan social skill (keterampilan sinergi), bekerja sama sebagai sebuah Tim. Sebab saat ini adalah eranya kolaborasi bukan era kompetisi. Keempat, penguatan System Skill, yaitu penguasaan ketrampilan terhadap suatu sistem. Dan yang kelima, lanjut Dadang, penguatan process system atau process skill di mana menjalankan sebuah sesuatu itu harus dari A samapi Z.
Beberapa syarat di atas, sambung Dadang, menjadi penting bagi Muhammadiyah dalam merespon revolusi indutri 4.0. terutama dalam hal penguatan karakter kreatif dan inovatif. “Karena pekerjaan yang ada sekarang itu dalam sepuluh tahun yang akan datang itu belum tentu ada. Makanya diperlukan inovasi-inovasi yang luar biasa. Jadi jangan pernah merasa cukup dengan pengetahuan yang ada, tapi tetap harus fokus dengan pengetahuan baru, teknik baru, metode baru, terutama dalam mempersiapkan masa depan,” pesannya. (gsh).