PONTIANAK, Suara Muhammadiyah – Sejak awal pekan ini sekolah di Pontianak, Kalimantan Barat diliburkan untuk mengurangi dampak asap pada anak. Namun, bukan berarti aktivitas dihentikan. Sebuah ruangan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) di SMA Muhammadiyah 1 Pontianak yang terletak di Jalan Paris 2 Pontianak difungsikan menjadi Rumah Oksigen Muhammadiyah bagi warga Pontianak yang terdampak asap.
Pengaktifan rumah oksigen Muhammadiyah merupakan inisiasi dari relawan Muhammadiyah Kalimantan Barat. Tim medis MDMC Kalimantan Barat yang berasal dari perawat STIKES Muhammadiyah memberikan pelayanan.
Denny Haryanto, Sekretaris MDMC Kalimantan Barat, menyatakan dalam menanggulangi kabut asap telah dilakukan koordinasi dengan lembaga, organisasi, dan amal usaha Muhammadiyah di bawah PWM Kalimantan Barat. “Selain memberikan pelayanan melalui rumah oksigen dan pembagian masker, MDMC Kalimantan Barat bersama pemadam kebakaran dan BPBD juga turut serta memantau lokasi titik api dan berkoordinasi dengan pemerintah terkait mitigasi bencana karhutla,” tuturnya, Rabu (18/9).
Sebagai upaya mengoptimalkan penanganan dampak asap karhutla, MDMC PP Muhammadiyah menerjunkan Tim Asistensi ke Riau dan Palangka Raya. Tim asistensi ini juga bertugas mengkoordinasikan sumber daya Muhammadiyah di lokasi terdampak karhutla.
Hingga saat ini, kabut pekat masih menyelimuti langit Pontianak. Berlatar kondisi tersebut,warga Kalimantan Barat membutuhkan masker dan penambahan tabung oksigen. Masyarakat yang ingin berdonasi dan mendukung gerakan Rumah Oksigen Muhammadiyah bisa disalurkan melalui program #IndonesiaSiaga bersama MDMC –Lazismu dengan berdonasi ke Mandiri 1230 099 088 999 atau BNI Syariah 0091 539 444. (Aulia)