BEIRUT, Suara Muhammadiyah-Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir bersama Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini bertemu Grand Mufti Republik Lebanon, Syeikh Abdul Latif Derian, di Gedung Fatwa Lebanon, pada Kamis, 19 September 2019.
Agenda silaturahmi ini turut dihadiri Duta Besar Indonesia untuk Lebanon Hajriyanto Y Thohari dan Atase Kebudayaan KBRI Lebanon Bashiruddin A. Hadiah. Kedua belah pihak membahas penguatan hubungan diplomasi antara Indonesia dan Lebanon.
Pertemuan ini menjadi bagian dari agenda internasionalisasi Muhammadiyah. “Memajukan Indonesia, Mencerahkan Semesta” menjadi tema utama pada Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Surakarta tahun 2020. “Apa yang dilakukan oleh Muhammadiyah merupakan bentuk nyata menghadirkan Islam sebagai agama rahmatan lil alamin, dan bermanfaat secara universal,” tutur Haedar.
Haedar Nashir menyampaikan beberapa hal dalam pertemuan ini. Pertama, upaya dan komitmen untuk memperkuat hubungan persaudaraan antara asosiasi dan lembaga fatwa di Lebanon dengan Muhammadiyah.
Kedua, PP Muhammadiyah mengundang Syeikh Abdul Latif Derian untuk menghadiri Muktamar Muhammadiyah yang akan digelar pada awal Juli 2020 di Surakarta. Undangan serupa diberikan kepada beberapa tokoh dunia lainnya.
Ketiga, Haedar Nashir juga menjabarkan tentang keberadaan dan peranan Muhammadiyah di Indonesia. Konstribusi nyata Muhammadiyah terutama dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan sosial kemasyarakatan.
Sementara itu, Hajriyanto Y Thohari dalam pelantikannya sebagai Dubes Lebanon pada 7 Januari 2019 di Istana Negara, menyatakan bahwa Lebanon memiliki banyak kesamaan dengan Indonesia, terutama dalam hal keragaman. Indonesia dan Lebanon bisa saling belajar tentang pengelolaan kemajemukan. Hajriyanto juga menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara yang terdepan dalam mengawal perdamaian di Lebanon. (ribas/ppmuh)
Baca juga:
Hajriyanto Y Thohari Dilantik jadi Dubes Lebanon
Dua Universitas di Lebanon ini Berikan Beasiswa S1 dan Siapkan Beasiswa S3 untuk Indonesia