Pernyataan Ketum DPP IMM tentang Aksi Mahasiswa

Pernyataan Ketum DPP IMM tentang Aksi Mahasiswa

JAKARTA, Suara Muhammadiyah-Gelombang Aksi Mahasiswa menuntut Pemerintah terkait pembatalan beberapa Rancangan Undang-Undang semakin meluas. Aksi bergejolak di beberapa daerah dan kota besar di Indonesia dengan menyuarakan tuntutan yang seragam kepada Dewan Perwakilan Rakyat. Di Jakarta, aksi berlangsung terpusat di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Senayan. Ribuan peserta Aksi yang terdiri dari mahasiswa bersatu dan tumpah ruah ke jalan untuk menyuarakan aspirasi.

Menyikapi fenomena ini, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Najih Prastiyo mengatakan bahwa aksi mahasiswa yang terjadi saat ini di berbagai wilayah adalah sebagai gerakan yang murni muncul dari mahasiswa.

“Dan saya juga berkeyakinan itu sudah berdasarkan proses kajian yang dilakukan secara mendalam. Untuk itu, para petinggi negara diharapkan untuk bersikap dan berkomentar yang bijak dalam menghadapi gelombang aksi. Jangan cenderung karena mencari posisi dan perhatian malah mengeluarkan pernyataan ngawur. Mulai dari pernyataan bapak Yasona, Ahmad Basarah yang cenderung menantang gerakan mahasiswa ini, sampai Menristekdikti yang mengancam akan menskors rektor yang mengizinkan mahasiswanya untuk aksi, ini bagian bagian yang cenderung malah membuat psikologis massa terganggu,” tegas Najih.

“Aksi mahasiswa hari ini adalah murni gerakan yang terbentuk dari gerakan mahasiswa dalam perannya sebagai agen perubahan dan kontrol. Saya harap para petinggi negara bersikap dan berkomentar bijak terhadap gelombang aksi ini”, kata Najih di Gedung Pusat Muhammadiyah, Menteng Jakarta (26/09/2019).

Menurutnya, tindakan represif dan bentrokan massa dengan pihak pengamanan itu tidak perlu terjadi. “Diharapkan pihak Kepolisian lebih menekankan pendekatan persuasif dalam menghadapi gelombang aksi, dan tidak melakukan cara-cara represif kepada para peserta aksi”, kata Najih.

Najih menghimbau kepada seluruh massa aksi untuk tetap santun dalam menyuarakan tuntutannya serta mewaspadai adanya penumpang gelap yang memanfaatkan keadaan untuk kepentingan tertentu. Menurutnya, gerakan ini adalah gerakan yang muncul dari kesadaran kolektif mahasiswa dalam melihat kondisi bangsa.

“Dimohon kepada semua pihak untuk tidak memanfaatkan gerakan yang muncul dari kesadaran kolektif mahasiswa hari ini. Aksi demonstrasi ini jangan dinodai oleh kepentingan oknum yang kemudian menghilangkan nilai yang dibangun atas dasar idealisme mahasiswa,” pungkasnya. (dppimm)

Exit mobile version