Apresiasi dan Pesan Rektor Uhamka dalam Launching Buku dan SM Corner

JAKARTA, Suara Muhammadiyah-Rektor Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka Gunawan Suryoputro mengapresiasi terselenggaranya kegiatan Launching Buku karya Mohamad Djazman Al-Kindi dan Buku Sudibyo Markus, serta Launching SM Corner. Kegiatan yang berlangsung di Aula FKIP Uhamka Jakarta ini dihadiri Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas, Direktur Suara Muhammadiyah Deni Asyari, BPH Uhamka, PWM DKI, dan jajaran civitas akademia Uhamka.

Rektor Gunawan menyebut kegiatan ini sangat bermakna. Pertama, secara akademik. “Merupakan manifestasi dari visi UHAMKA dalam membangun kecerdasan Intelektual. Dan tradisi menulis dan diskusi sebagai bagian dari tradisi akademik yang mesti terus dikembangkan.”

Kedua, internalisasi nilai-nilai perjuangan. “Kita yang hadir di kegiatan ini adalah bagian yang tak terpisahkan dari perjuangan founding fathers IMM, termasuk di dalamnya Pak Djazman Alkindi, dan di sini ada Pak Sudibyo Markus yang merupakan Pendiri sekaligus generasi pertama IMM,” tuturnya.

Menurut Gunawan, Djazman Al-Kindi adalah pemikir sekaligus penggerak (man of think dan man of action) dengan tonggak-tonggak yang nyata-menyejarah. “Beliau adalah salah seorang pendiri IMM, Rektor UMS pertama, pendiri Majelis Pendidikan Kader, penggagas Majelis Diktilitbang.”

Gunawan juga memberi pesan khusus bagi para kader IMM dan mahasiswa UHAMKA.
Djazman Alkindi adalah pribadi yang hebat yaitu orang yang memiliki Kekuatan Pribadi sekaligus Kekuatan Iintelektual. “Kekuatan pribadi beliau nampak pada kemampuan memimpin dan menggerakan orang untuk bersama mengagendakan perubahan. Sedangkan kekuatan intelektualnya tampak pada kemampuan beliau membaca masa depan. Tak terbayangkan bila Pak Djazman tunduk pada pemerintah untuk menggabungkan semua perguruan tinggi swasta untuk menjadi perguruan tinggi negeri, mungkin UMS sudah gugur dalam kandungan. UMS tidak pernah ada dalam cerita.”

Keputusan Djazman itu, kata Gunawan, tidak berarti bahwa Muhammadiyah anti pemerintah. Hal ini menunjukkan bahwa dalam banyak hal menjadi bagian penting dalam dinamika kebangsaan yaitu membangun civil society yang kuat sebagai bagian dan check and balances dalam kontek perguruan tinggi.

Orang yang hebat tidak lahir dari jalan yang mudah dan datar. Ia lahir dari jalan berliku dan daya tahan dan kesabarannya dalam menghadapi kesulitan dan kesukaran. Sabar dalam mengerjakan tugas kuliah, menulis makalah, ke perpustakaan, membaca, dll. Insya Allah akan lahir Djazman Alkindi milenial dari Uhamka. (humas uhamka/ribas)

Exit mobile version