JAKARTA, Suara Muhammadiyah-Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah mendesak Kapolri dan jajarannya untuk segera menuntaskan kasus penembakan terhadap Immawan Randi dan Yusuf Kardhawi.
Saat ini polisi telah menetapkan 6 tersangka dari aparat kepolisian, dan sedang dalam upaya Investigasi lebih lanjut. Tentu kami menghargai upaya itu, tetapi sampai saat ini belum ada kejelasan kasus dan kepastian hukum dari pihak Kepolisian.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM) Bidang Hikmah, Imam Alfian mengkritik sikap kepolisian terkait lambatnya penanganan kasus penembakan kader IMM di Kendari. Polisi dinilai masih belum serius memproses dan cenderung membiarkan berlarut-larut kasus-kasus yang menimpa Randy dan yusuf tanpa adanya kepastian.
Lebih lanjut, Imam menilai ada upaya yang sengaja di lakukan oleh kepolisian untuk memperlambat kasus ini agar supaya publik lupa dengan kejadian nahas tersebut. “Selaku aparat penegak hukum, polisi masih belum serius menangani kasus kekerasan terhadap aktivis. Terjadi pembiaran pada kasus-kasus kekerasan yang menimpa aktivis yang dilakukan oleh aparat Kepolisian,” ujarnya (15/10/19).
DPP IMM berharap Polisi agar tetap objektif dan tidak ada upaya melindungi pelaku penembakan, sebab kasus ini juga mencoreng nama baik Institusi Kepolisian yang harusnya berperan melindungi dan mengayomi masyarakat namun malah sebaliknya. “Kami mendesak Pak Tito Karnavian selaku Kapolri untuk memberikan jaminan untuk memastikan penanganan kasus ini berjalan dengan sebaik-baiknya, dan seadil-adilnya,” ungkap Imam
Imam Alfian pun melanjutkan bahwa DPP IMM juga kembali akan melakukan Komunikasi lanjutan dengan Komnas HAM dalam rangka mencari keadilan terkait kasus ini dan pelaku penembakan dapat di berikan Hukuman seberat-beratnya.
DPP IMM akan terus mengawal kasus ini sampai tuntas, sebab kader IMM Se – Indonesia masih menunggu kejelasan perkembangan kasus penembakan yang dialami oleh Immawan Randi dan Yusuf Kardhawi. “Kami akan kembali melakukan Aksi Protes Jika Kepolisian tidak bersikap Kooperatif dan tidak memberikam jaminan kepastian atas kasus penembakan ini,” tutupnya. (IMM)