Minat Bakat Siswa Prioritas Pelayanan SMP Muhammadiyah 2 Kebumen

Minat Bakat Siswa Prioritas Pelayanan SMP Muhammadiyah 2 Kebumen

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah– Baru-baru ini, rombongan SMP Muhammadiyah 2 Kebumen berkunjung ke Grha Suara Muhammadiyah di jalan KHA Dahlan nomor 107 Yogyakarta. Kunjungan tersebut dalam rangka studi tour, mengunjungi tempat dan beberapa amal usaha bersejarah di Yogyakarta, khusunya sekitar kampung Kauman.

Imam Romzan Fauzi Kepala SMP Muhammadiyah 2 Kebumen menyampaikan, kegiatan ini adalah kegiatan pembelajaran dengan pengamatan langsung ke lapangan. Sekaligus memperkenalkan kepada anak didiknya akan sejarah dan kiprah Muhammadiyah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. “Kami ingin menanamkan kepada anak-anak kami, bahwa Muhammadiyah itu besar, punya banyak karya dan peran untuk bangsa dan negara. Salah satunya adalah Suara Muhammadiyah,” ujarnya.

“Belakangan ini kami juga mengikuti perkembangan Suara Muhammadiyah, luara biasa atar perubahan yang dilakukan oleh Suara Muhammadiyah,” pujinya.

SMP Muhammadiyah 2 Kebumen saat ini memiliki total 432 siswa dengan tenaga pengajar 30 guru. Paling menonjol, Imam menerangkan, adalah keberadaan kelas ICT, kelas Sains, dan kelas Tahfizd. Ketiganya, lanjutnya, merupakan kelas yang didirikan beradasarkan minat dan bakat siswa. Di luar itu, minat dan bakat siswa bisa disalurkan melalui kelas ekstrakulikuler.

Untuk kelas ICT, sekolah menyediakan laboratorium yang cukup memadai. Sedang kelas ICT mendekatkan anak pada penggunaan laptop dan komputer sebagai alat untuk mempermudah dalam pembelajaran. “Kami membolehkan anak-anak membawa laptop dan gadget untuk mendukung kegiatan belajar mereka,” jelasnya.

Tidak hanya itu, sekolah juga memproduksi konten dalam bentuk digital dan untuk medsos. Seperti channel youtube, website, dan jenis medsos lainya. sedang untuk mengasah kretifitas literasi siswa, sekolah juga menyediakan mading. “Semoga dari Suara Muhammadiyah ini kami nantinya bisa lebih mendorong siswa untuk memiliki kemampuan dalam hal tulis menulis,” pungkas Imam. (gsh).

Exit mobile version