SLEMAN, Suara Muhammadiyah – Usia satu abad bukanlah masa yang singkat, melainkan dilewati dengan penuh dedikasi dan komitmen ideologi yang kuat. Hal inilah yang terjadi atas kehadiran TK ABA sekolah anak yang dikelola oleh gerakan peremuan Aisyiyah.
Sejak tahun 1919 sampai hari ini, TK ABA terus berkhitmad untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini disamaikan Siti Noordjannah Djohantini Ketua Umum PP Aisyiyah pada Tasyakuran Seabad TK ABA di kampus Unisa Yogyakarta, Sabtu (16/11/19) hari ini.
“Di saat Indonesia belum merdeka, Kiai dan Nyai Dahlan sudah mempelopori perjuangan lewat pendidikan. Keduanya tahu betul bahwa pendidikan adalah alat perjuangan terbaik sekaligus pemberian terbaik untuk kemerdekaan dan kemajuan bangsa. Termasuk menyiapkan generasi penerus dengan menyelenggarakan pendidikan kepada anak usia dini. Dari situlah lahir TK ABA,” terang Noordjannah.
Keberadaan TK ABA, lanjut Noordjannah, memberikan harapan akan kebangkitan masyarakat, terutama masyarakat di pelosok 3T. Seperti Papua dan khususnya Indonesia Timur. “Sekarang tidak kurang dari 20 ribu lembaga pendidikan anak usia dini dan sejenis yang kita miliki, yang tersebar dari Sabang sampai Merauke,” papar Ketua Umum PP Aisyiyah tersebut.
Karenanya, Noordjannah bersyukur atas anugrah ini, yaitu anugrah keberadaan TK ABA yang sudah memasuki usia 100 tahun. “Tak lupa kami juga sampaikan kepada penggiat dan penggerak TK ABA di pelosok-pelosok. Mereka adalah mutiara-mutiara perempuan yang tulus mengabdi untuk masa depan anak negeri,” sanjung Noordjannah atas dedikasi guru PAUD dan TK ABA. (gsh).