YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Ketua PP Muhammadiyah Agus Taufiqurrohman melepas jamaah umrah akbar Suara Muhammadiyah ( SM) Tour & Travel, Ahad 17 November 2019. Pelepasan tersebut dilakukan dengan penyerahan koper oleh Agus Tafiqurrohman yang didampingi Deni Asy’ari Direktur Utama Suara Muhammadiyah kepada salah satu jamaah.
Jamaah umrah akbar ini berjumlah hampir 100 orang. Bisa dibilang umrah skala nasional sebab pesertanya dari berbagai daerah. Di antaranya dari Yogyakarta, Banyumas, Karanganyar, Jakarta, dan dari daerah lainnya.
Tidak sekedar melepas, Agus Taufiqurrohman juga memberikan wejangan dalam acara bertajuk pengajian akbar.
Mengawali pengajian, Agus Taufiqurrohman mengingatkan agar para jamaah menghadiri majelis keilmuan ini dengan penuh keikhlasan. “Sebab barang siapa menghadiri majelis taklim, pengajian, dengan iklas, maka akan dimudahkan Allah untuk memasuki surganya,” terangnya.
Namun, Ketua PP Muhammadiyah ini menggarisbawahi, pengajian tidak sekedar menghafal Al-Quran dan memahaminya, tapi harus pula mengamalkannya.
Hal ini, lanjutnya, sebagaimana yang dilakukan oleh KHA Dahlan pendiri Muhammadiyah saat mengajari ngaji para murid-muridnya.
“Saat itu murid-murid Kiai protes karena setiap kali ngaji hanya diajari al-Maun. Kata para muridnya: Kiai kenapa kami diajari al-Maun terus padahal kami sudah hafal dan paham artinya. Lalu apa jawab Kiai: apakah kalian sudah mengamalkannya. Kemudian murid-muridnya terdorong untuk mengamalkannya dan dari peristiwa ini kemudian lahirlah panti asuhan dan PKO (Penolong Kesengsaraan Oemoem),” cerita Agus Taufiqurrohman.
“Inilah pemahaman Islam yang baik. Yaitu kembali kepada Al-Qur’an dan as-sunnah untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik,” imbuhnya.
Tapi terkadang, Agus menyayangkan, banyak orang yang salah dalam mengamalkan Islam. Misalnya, ia mencontohkan, salah dalam memahami tawakal. Kesusahan dalam ekonomi tapi hanya berdoa tanpa melakukan sesuatu, tanpa mau bekerja. “Ya tidak mungkin masalah ekonominya akan selesai. Untung bisa bayar hutang dan memenuhi kebutuhan ya harus kerja. Bahkan harus kerja dengan sungguh-sungguh, sebaik mungkin untuk mencapai kesuksesan,” jelasnya.
Setelah memperoleh kesuksesan, ia mengingatkan, jangan lupa untuk banyak bersedekah. “Sedekah itu tidak memiskinkan, tapi justru menjadikan kita lebih kaya lagi. Sedekah sebagaimana ayat Al-Qur’an, sedekah layaknya menanam benih padi yang nantinya tumbuh banyak biji padi lagi dari itu,” pesan Agus Taufiqurrahman.
Pengajian ini adalah puncak rangkaian Muhammadiyah Expo 2019 & Ground Breaking SM Tower. (gsh/rudi)