YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah– Para penggerak di ranah Cabang dan Ranting adalah ujung tombak sejati Persyarikatan Muhammadiyah. Karenanya pada resepsi Milad Muhammadiyah 107 di UMY (18/11/19), Pimpinan Pusat Muhammadiyah memberikan penghargaan kepada mereka yang telah banyak berbuat untuk bangsa dan mengahrumkan nama Persyarikatan. Berikut para peraih Muhammadiyah Award 2019 :
Pertama, Abdul Qodir Lenamah BA asal Titlu, Amanuban Timur, Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia memperoleh Muhammadiyah Award kategori Penggerak Dakwah Muhammadiyah/’Aisyiyah di Daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terpencil).
Dengan segala keterbatasan, Lenamah mampu merangkul semua masyarakat untuk menggerakan pendidikan. Padahal umumnya, keseharian masyakat di Amanuban Timur disibukkan dengan kegiatan mencari air. Sebab memang di sana gersang dan susah air. Tapi dengan kebesaran jiwa dan pengorbanannya, ia masih memperhatikan masa depan anak-anak kampungnya. Ia bersama tokoh masyarakat lain, termasuk dengan beberapa pendeta, bahu-membahu mendirikan sekolah dan panti asuhan.
Kedua, Alm Haji Bisri Ilyas asal Gresik, Jawa Timur. Laki-laki kelahiran 23 Agustus 1936 ini meraih Muhammadiyah Award kategori Penggerak Dakwah Muhammadiyah/’Aisyiyah di Bidang Pendidikan.
Haji Bisri merupakan pengusaha sukses real estate yang kemudian memiliki ketertarikan untuk mendirikan sekolah-sekolah unggulan. Bukan sekedar mendirikan sekolah, tapi keinginanya ingin mewujudkan sekolah terbaik bagi warga di sekitar Gersik. Termasuk ia juga memberikan wakafnya untuk lahirnya sekolah tersebut.
Kini, atas kerja keras yang telah ia lakukan, Cabang Muhammadiyah GKB (Gersik Kota Baru) terkenal dengan kualitas amal usaha di bidang pendidikan. Mulai dari SD, SMP, hingga SMA yang dikelola GKB menjadi sekolah Muhammadiyah unggulan dan rujukan nasional.
Ketiga, H Muhammad Daud Siddiq, BA peraih Muhammadiyah Award kategori Penggerak Ranting/ Cabang/ Daerah Muhammadiyah/ ’Aisyiyah. Karena merasa dilahirkan oleh Muhammadiyah, walau sudah PNS ia tetap bermuhammadiyah bahkan ia semakin terpacu untuk meningkatkan usahanya dalam menggembirakan Muhammadiyah di Banjarsari.
Ia juga menjadi guru di PGA Muhammadiyah 6 tahun Metro. Pada tahun itu pula dia terlibat proses pendirian Universitas Muhammadiyah Jakarta Cabang Lampung di Metro, yang kemudian menjadi cikal bakal UM Metro hari ini.
Muhammad Daud Siddiq juga pelopor lahirnya Cabang dan Ranting serta AMM di Metro. Sampai hari ini, ia masih aktif keliling dari Ranting ke Ranting juga dari Cabang ke Cabang Muhammadiyah
Keempat, dr H Kusnadi peraih Muhammadiyah Award kategori penggerak Dakwah Muhammadiyah/’Aisyiyah di Bidang Kesehatan Dan Layanan Sosial. Ia adalah penggagas lahirnya Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih.
Selain dikenal aktif membesarkan RSIJ Cempaka Putih, dr Kusnadi juga dikenal aktif di Masyumi, merintis dan menjadi pengurus generasi awal Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Muhammadiyah, perintis Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI), perintis Perkumpulan Promotor & Pendidik Kesehatan Masyarakat Indonesia (PPPKMI), dan beberapa organisasi lainnya, dan juga berhasil membangun 200 rumah bersalin di Indonesia. (gsh)