YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah-Secara geografis,Turki terletak di antara benua Eropa dan Asia, sehingga kebudayaannya banyak dipengaruhi oleh gaya barat dan timur. Selain itu, peradaban Islam pun sangat lekat di negara tersebut. Faktor itulah yang mendukung Turki menjadi destinasi wisata dan edukasi, karena perkembangan di bidang pendidikannya yang relatif pesat.
Dengan keramah-tamahan kondisi pendidikan di Turki, telah menjadi daya tarik yang luar biasa bagi para mahasiswa Indonesia, khususnya kaum muda Muhammadiyah untuk mengenyam pendidikan di Turki. Hal itulah yang melatarbelakangi beberapa _punggawa_ PP Muhammadiyah beserta beberapa pengelola AUM untuk berkunjung ke negara tersebut.
Dalam lawatannya ke Ankara, Turki, rombongan yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr H Haedar Nashir MSI guna memenuhi undangan dari Presiden Turkiye Scholarships Burslari (YTB), telah mendapat berbagai informasi berharga untuk bisa ditindaklanjuti di masa-masa mendatang.
Dalam pertemuan yang berlangsung di kantor YTB, selain memperkenalkan Muhammadiyah dan Perguruan Tinggi dan sekolah Muhammadiyah, Haedar Nashir juga menyampaikan kilas balik tentang hubungan baik antara Indonesia dan Turki.
“Hubungan Indonesia dan Turki merupakan hubungan antara dua negara yang sangat baik sejak masa lalu. Hubungan ini tentu perlu terus kita tingkatkan, dalam bentuk peningkatan kerja sama khususnya dalam bidang pendidikan,” ungkap Haedar Nashir.
Senada dengan pendapat Haedar Nashir, Duta Besar Indonesia untuk Turki, Lalu Muhammad Iqbal juga menyampaikan, bahwa hubungan baik Indonesia dan Turki dalam sejarahnya lebih didorong oleh masyarakatnya, bukan oleh pemerintah.
“Oleh karena itu, secara khusus dan intensif pemerintah Indonesia senantiasa akan memfasilitasi dan mendorong utamanya bagi Muhammadiyah sebagai kelompok dan organisasi masyarakat terbesar di Indonesia, untuk terus merawat dan menjaga hubungan baik kedua negara khususnya melalui kerjasama di bidang pendidikan,” papar Muhammad Iqbal.
Sementara itu, dalam sambutannya, Presiden YTB, Abdullah Eren, menyambut baik dan mengapresiasi pertemuan dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah dan rombongan dari Indonesia untuk kelangsungan kemitraan di masa-masa yang akan datang.
“Indonesia telah kami jadikan sebagai salah satu fokus bagi kemitraan YTB Turki. Secara religius, kondisi masyarakat Indonesia sangat penting bagi Turki, karena Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar, sangat strategis bagi kemitraan dalam dunia pendidikan, khususnya untuk kami menyalurkan program beasiswa,” ungkap Eren.
Secara khusus, Direktur Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta, H Aly Aulia Lc MHum menyatakan bahwa bagi Mu’allimin langkah positif yang diambil oleh PP Muhammadiyah ini sangat menguntungkan bagi para lulusan madrasah yang dipimpinnya. Menurutnya, beberapa tahun belakangan animo lulusan Mu’allimin untuk belajar ke Turki menunjukkan grafik peningkatan yang cukup menggembirakan. Meskipun ia akui bahwa secara kuantitas, jumlahnya belum bisa menggeser persentase lulusan yang kuliah di Mesir.
“Secara intensif, kami akan terus memberikan motivasi dan memperluas cakrawala pengetahuan kepada para santri yang akan menimba ilmu di Turki. Terkait visi kami tersebut, sejak empat tahun terakhir kami melakukan program Student Exchange bagi siswa-siswa kami ke berbagai lembaga pendidikan di negara itu yang menjadi mitra kami,” ungkap Aly. (rb)