JAKARTA, Suara Muhammadiyah-Dewan Keamanan Republik Maladewa bersama International Republican Institute (IRI) mengunjungi Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Jakarta, pada 10 Desember 2019. Kunjungan untuk pertama kalinya ini disambut langsung oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah bidang Dialog antar Agama dan Peradaban, Prof Syafiq A Mughni.
Pejabat tinggi IRI John Kachtik dan Kepala Dewan Keamanan Republik Maladewa Brigadir Zakaria Masyur beserta rombongan menyampaikan sejumlah informasi terkait dengan situasi kehidupan beragama di Maladewa. Mereka bermaksud ingin belajar dari pengalaman panjang Muhammadiyah.
“Mereka ingin tahu tentang organisasi ini, termasuk apa yang telah dilakukan dalam pengembangan masyarakat secara nasional dan internasional,” ujar Syafiq. Di Maladewa, 100 persen penduduknya beragama Muslim. Namun, gesekan antarpaham dan aliran kerap terjadi di internal umat Islam. “Problem mereka bukan antar agama, tapi menyikapi ragam pendapat di dalam Islam.”
Salah satu perwakilan Maladewa, menceritakan apa yang terjadi dengan sikap beragama yang saling mutlak-mutlakan. “Di Maladewa banyak lulusan berbeda mazhab yang saling berpikir absolut, itu melahirkan intoleransi. Pertemuan ini sangat penting. Saya berharap Muhammadiyah bisa datang ke Maladewa,” ujarnya.
Guna merespons suasana seperti itu, kata Syafiq, dibutuhkan sikap moderasi. Paham agama wasathiyah berusaha menjaga paham-paham ekstrem untuk dibawa ke tengah supaya tidak saling berbenturan. Syafiq menyebut bahwa Muhammadiyah terbiasa menghadapi keragaman di internal organisasi dengan sikap moderat.
Terkait dengan moderasi beragama yang menjadi perhatian Muhammadiyah, Syafiq Mughni menjelaskan bahwa dialog dan pendidikan merupakan dua kunci utama. Selain itu, juga dibutuhkan ketekunan dan konsistensi. Sembari senantiasa membangun kesabaran dan akhlak yang baik dalam lingkup praktik sosial.
Syafiq Mughni juga menjelaskan tentang konsep dan praktik pemberdayaan masyarakat yang dilakukan Muhammadiyah. Dengan jejaring organisasi dari pusat hingga ranting, Muhammadiyah telah banyak membantu negara dan memajukan bangsa. (ribas/ppmuh)