Stop Bullying!

Oleh: Athiful Khoiri

Assalaamu’alaikum Wr Wb

الحَمْدُ للهِ الَّذِي هَدَى الْمُتَّقِيْنَ الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ وَفَضَّلَهُمْ بِالْفَوْزِ الْعَظِيْمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ الرَّحْمنُ الرَّحِيْمُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا أَفْضَلُ الْمُرْسَلِيْنَ، اللّهُمَّ فَصَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ذِي الْقَلْبِ الْحَلِيْمِ وَآلِهِ الْمَحْبُوْبِيْنَ وَأَصْحَابِهِ الْمَمْدُوْحِيْنَ وَمَنْ تَبِعَ سُنَّتَهُ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنَ، وَبَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ أُوْصِيْنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ وَنَجَا الْمُطِيْعُوْنَ.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Segala puji semata milik Allah Swt., Tuhan seru sekalian alam semesta. Allah Yang Maha Rahman dan Rahim, yang telah melimpahkan segala nikmat dan karunia yang tak terhingga, terlebih nikmat iman bagi setiap insan Muslim. Shalawat dan salam semoga terhaturkan kepada Nabi Muhammad Saw., akhirul-anbiya’, junjungan teladan dan figur panutan hingga akhir zaman; serta bagi segenap keluarga, sahabat, dan pengikutnya yang senantiasa membumikan cintah kasihnya dalam menjalani kehidupan.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Kasus bullying di masyarakat semakin merebak akhir-akhir ini. Bullying adalah perilaku agresif yang melibatkan berbagai perilaku, baik berupa kekerasan fisik seperti memukul, menampar, memalak, menendang, dan membuat gerakan kasar lainnya, atau kekerasan verbal seperti menghina, memanggil dengan panggilan buruk, menebar gosip, menuduh, dan sebagainya, maupun psikologis, seperti mengucilkan, menatap sinis, mempermalukan di depan umum, dan sebagainya.

Bullying biasanya dilakukan berulang-ulang oleh seseorang maupun kelompok yang merasa lebih senior, lebih kuat, dan berstatus sosial lebih tinggi daripada korban bullying. Hal demikian jika dibiarkan akan menimbulkan dampak serius bagi korban di masa depan, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Korban akan merasa kurang nyaman, terisolasi, stres, depresi, atau bahkan bunuh diri.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Dalam Al-Qur’an terdapat tiga kategori yang berkaitan dengan bullying, yaitu sakhara, talmiz, dan istahza’a. Masing-masing memiliki definisi yang tidak selalu sama. Pertama sakhara. Kata sakhara dibedakan menjadi dua; menggunakan tasydid yang bermakna menundukkan, memanfaatkan, menggunakan, sedangkan yang tidak menggunakan tasydid bermakna mengejek, mencemooh, dan mencibir. Kata ini terulang sebanyak 42 kali dalam berbagai macamnya.

وَيَصۡنَعُ ٱلۡفُلۡكَ وَكُلَّمَا مَرَّ عَلَيۡهِ مَلَأٞ مِّن قَوۡمِهِۦ سَخِرُواْ مِنۡهُۚ قَالَ إِن تَسۡخَرُواْ مِنَّا فَإِنَّا نَسۡخَرُ مِنكُمۡ كَمَا تَسۡخَرُونَ ٣٨

Artinya: “Dan (mulailah) dia (Nabi Nuh as) membuat bahtera. Dan setiap kali para pemuka kaumnya berjalan melewatinya, mereka mengejeknya. (Nabi Nuh as) berkata: Jika kamu mengejek kami, maka sesungguhnya kamu (pun) akan mengejek kamu sebagaimana kamu mengejek (kami).” QS. Hud/11: 38.

Kedua talmiz berasal dari kata lamiza-yalmizu yang berarti mencela keburukan pada diri seseorang baik berupa isyarat mata, wajah, atau semisalnya secara diam-diam. Kata ini disebutkan sebanyak 4 kali dalam Al-Qur’an.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا يَسۡخَرۡ قَوۡمٞ مِّن قَوۡمٍ عَسَىٰٓ أَن يَكُونُواْ خَيۡرٗا مِّنۡهُمۡ وَلَا نِسَآءٞ مِّن نِّسَآءٍ عَسَىٰٓ أَن يَكُنَّ خَيۡرٗا مِّنۡهُنَّۖ وَلَا تَلۡمِزُوٓاْ أَنفُسَكُمۡ وَلَا تَنَابَزُواْ بِٱلۡأَلۡقَٰبِۖ بِئۡسَ ٱلِٱسۡمُ ٱلۡفُسُوقُ بَعۡدَ ٱلۡإِيمَٰنِۚ وَمَن لَّمۡ يَتُبۡ فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلظَّٰلِمُونَ ١١

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum, boleh jadi mereka lebih baik; dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olok) terhadap perempuan-perempuan (lain), boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela (siapa pun, baik secara sembunyi-sembunyi dengan ucapan, perbuatan, atau isyarat karena akibat buruk celaan itu akan menimpa) diri kamu (sendiri), dan janganlah kamu panggil-memanggil dengan gelar buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) kefasikan (yakni panggilan buruk) sesudah iman, dan barang siapa tidak bertaubat, maka mereka itulah orang zalim.” QS. Al-Hujurat/49: 11.

Ketiga istahza’a yang berasal dari istahza’a-yastahzi’u yang bermakna ejekan berupa senda-gurau, atau mencemooh secara diam-diam. Kata ini terulang sebanyak 23 kali dalam berbagai bentuk.

ٱللَّهُ يَسۡتَهۡزِئُ بِهِمۡ وَيَمُدُّهُمۡ فِي طُغۡيَٰنِهِمۡ يَعۡمَهُونَ ١٥

Artinya: “Allah memperolok-olok mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka.” QS. Al-Baqarah/2: 15.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Islam adalah agama rahmah. Agama cinta dan penuh kasih sayang. Allah Swt. melarang berbagai bentuk perbuatan yang merugikan diri sendiri maupun orang lain. Perilaku bullying memiliki konsekuensi emosional yang merugikan bagi semua insan. Minimnya pengetahuan masyarakat terhadap nilai-nilai agama menjadikan mereka terkesan mudah melakukan bulyying kepada oranglain.

Menghilangkan perilaku bullying yang sudah terlanjur merebak di masyarakat agaknya sulit, mungkin yang bisa kita lakukan adalah berupaya untuk meminimalisir dan memberikan pengertian kepada semua orang akan dampak yang terjadi kepada korban bulyying. Juga perlu kita tekankan bahwa sesama manusia kita harus saling menghormati satu sama lain. Apabila teman atau kerabat kita mempunyai kekurangan, berhentilah mem-bully, bukankah kita diciptakan dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing agar saling melengkapi. Oleh karena itu bertentilah mem-bully, baik bullying dalam bentuk verbal, kekerasan fisik, maupun berdampak secara mental atau psikologis.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

KHUTBAH KEDUA

الْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ هَدَانَا لِهذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِيْنُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ صَادِقُ الْوَعْدِ الْأَمِيْنُ،

اللّهُمَّ فَصَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ،

 فَأُوْصِيْنِي وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ حَقَّ تُقَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ، 

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Mengakhiri khutbah kedua ini, marilah kita bersama-sama bermunajat kepada Allah Swt., dengan khusyuk dan penuh pengharapan, semoga amal ibadah kita selama ini diterima di sisi-Nya, serta hidup kita meraih kemuliaan hakiki di dunia maupun di akhirat dalam rengkuhan ridha dan kasih sayang-Nya.

Ya Allah, jadikan kami pribadi terbaik, pribadi teladan, pribadi yang patuh dan tunduk kepada-Mu, pribadi yang mampu melakukan amar makruf nahi mungkar atas petunjuk-Mu. Ya Allah jadikan kami sebagai pengikut Nabi-Mu yang terbaik, jauhkan kami dari sifat sombong, takabur, dengki, iri, hasud, permusuhan, dan suka membully. Hiasi hati kami, Ya Allah, dengan sifat sabar, ikhlas, pemaaf, pandai bersyukur dan kasih sayang terhadap sesama.

 إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِي يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا، اللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ أَنْتَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ يَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ،

 اللّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا، اللّهُمَّ أَعِنَّا عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ، اللّهُمَّ أَمِتْنَا عَلَى الْإِسْلَامِ وَالْإِيْمَانِ، رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ، وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، أَقِيْمُوا الصَّلَاةَ!


Mahasiswa Pascasarjana Psikologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta

Exit mobile version