Judul Buku : Mendidik Dari Akar Rumput
Penulis : Atok Miftachul Huda, dkk
Editor : Subhan Setowara dan Hasnan Bachtiar
Penerbit : Suara Muhammadiyah
Cetakan : I, Mei 2019
Tebal dan Ukuran: xxvi + 249 hlm, 14 x 21 cm
Pendidikan merupakan upaya yang mendasar sekaligus penting dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Tanpa adanya proses pendidikan yang berjalan dengan baik, dengan melibatkan segenap pemangku kepentingan, suatu bangsa tentu akan selalu berada dalam posisi di belakang dalam kompetisi global. Bangsa yang proses penyelenggaraan pendidikannya baik, sehingga mampu menghadirkan sumberdaya manusia yang unggul, tidak hanya akan eksis tetapi juga mampu mengembangkan pengaruh dan berkontribusi bagi kemajuan peradaban dunia.
Membincang ihwal pendidikan, di belahan dunia mana pun, semua mafhum bahwa tak ada yang permanen. Hal itu disebabkan pendidikan memiliki sifat yang dinamis. Kondisi di tanah air pun tak jauh berbeda. Dalam setiap fase kepemimpinan, hampir senantiasa muncul kritik atas pendidikan di Indonesia. Pendidikan yang terjadi dari hulu hingga hilir. Selalu muncul tawaran-tawaran alternatif.
Situasi yang demikian itu membuktikan, sekaligus menegaskan, bahwa bangsa kita peduli terhadap pendidikan. Selanjutnya, pendidikan bersifat dinamis. Ini harus diletakkan dalam konteks makro. Dengan kompleksnya problem pendidikan kita, tidak tertutup kemungkinan adanya pihak-pihak swasta yang berkeinginan untuk berkontribusi terhadap kemajuan pendidikan di Indonesia.
Tujuh puluh empat tahun berlalu dan akses serta pemerataan pendidikan, meskipun sudah berusaha dicarikan jalan keluar, urung juga terselesaikan secara maksimal. Problemnya kini, ketika akses berbicara tentang sarpras, tentu itu juga tidak bisa disamakan. Oleh karena itu, konsekuensi logis pendidikan dari akar rumput yang secara spesifik adalah penguasaan akses dan pemerataan. Maka, sarprasnya harus tersedia dengan baik.
Di sisi lain, yang juga tidak kalah penting ialah culture local. Hal tersebut juga sangat berpengaruh terhadap akses dan pemerataan pendidikan. Di daerah tertinggal yang notabene mata pencahariannya berkebun, yang mendidik anaknya sejak kecil berkebun, pendidikan menjadi “asing”. Tugas kita, segenap insan terdidik khususnya, adalah menyadarkan orang tua akan arti penting pendidikan. Namun, karena menyangkut mental culture, hal itu tidak bisa dilakukan secara bimsalabim. Diperlukan proses yang panjang. Buku ini dimensinya tidak sekadar mentransfer knowledge kepada anak, tetapi secara tidak langsung juga mengedukasi keluarga supaya paham tentang pentingnya investasi pendidikan. Pendidikan, pada hakikatnya akan berbicara tentang kualitas hidup.
Buku ini, sebagaimana dikatakan Prof Dr H Muhadjir Effendy, MA dalam kata pengantarnya, sebagai ikhtiar dari para penulis memberikan cakrawala dalam memandang dan membingkai masalah-masalah pendidikan. Buku ini merupakan bagian dari sumbangan mereka dalam memberikan gagasan dan pemikiran, berbasis pengalaman dan literasi, dalam memotret masalah-masalah yang berkembang di dunia pendidikan. Buku ini memiliki nilai tambah, karena para penulisnya memiliki latar belakang yang relevan dengan dunia pendidikan. Mereka memiliki beragam profesi, namun semuanya pernah mengenyam kuliah pendidikan. (Imron Nasri)