Oleh : Sukahar Ahmad Syafi’i
إِنَّ اْلحَمْدَ لِلّهِ نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ، وَ نَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَ مِنْ سَيِّئاَتِ أَعْمَالِناَ. مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضَلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَا دِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. الَّلهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلىَ نَبِيِّناَ مُحَمَّد وَ عَلىَ اٰلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ فَياَعِبَادَ اللهِ. أُصِيْكُمْ وَإَيّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ
Ma’asyiral Muslimin, sidang jum’at Rahimakumullah
Secara umum definisi masyarakat madani (civil society) adalah masyarakat yang beradab dalam membangun, menjalani, dan memaknai kehidupannya. Jika dikaitkan dengan syariat Islam, sebutan masyarakat madani dapat didefinisikan dengan sekelompok orang mukmin yang kuat ikatan persaudarannya, komitmen yang tinggi terhadap ajaran Islam, serta memiliki gerakan amar ma’ruf nahi munkar dalam membangun peradabannya. Hal ini tervisualisasi dalam firman Allah SWT surat at-Taubah ayt 71 :
وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ ۚ أُولَٰئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Ma’asyiral Muslimin, sidang jum’at Rahimakumullah
Secara umum, ayat di atas menjelaskan tentang karakter mukmin madani yang dirahmati oleh Allah SWT. Mereka memiliki karakter dan kebiasaan yang luar biasa mulianya, mulai dari sikap tolog menolong, ama ma’ruf nahi munkar yang endingya adalah taat kepada Allah SWT.
Ada beberapa karakter yang bisa kita ambil hikmah, agar kita juga menjadi pribadi mukmin madani yang akan Allah SWT janjikan rahmat.
Pertama, Karakter Persaudaraan. Mukmin madani adalah mukmin yang memiliki jiwa persaudaraan yang sangat kuat, mereka saling peduli dan empati terhadap sesama. Rasulullah saw memberikan gambaran mukmin madani sebagaimana hadis yang dibawa oleh Nu’man bin Basyir :
مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ، كَمَثَلِ الْجَسَدِ الْوَاحِدِ، إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِر اْلجَسَدِ بِاالسَهْرِ وَ الحُمَى
Perumpamaan orang-orang mukmin dalam keakraban dan kasih-sayangnya sama dengan satu tubuh. Apabila salah satu anggotanya merasa sakit, maka sakitnya itu menjalar ke seluruh tubuh, hingga semua merasa demam dan tak dapat tidur. (HR. Al-Bukhari 6011, Muslim 2586)
Kedua, Karakter Amar Ma’ruf Nahi Munkar. Salah satu karakter utama yang dimiliki oleh mukmin madani adalah karakter ber-Amar Ma’ruf Nahi Munkar, mengajak kepada jalan kebaikan dan mencegah dari kemungkaran. Mereka saling nasehat menasehati dalam kebaikan dan sangat peduli terhadap hal-hal yang dapat merusak keimanan mereka. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW :
مَا مِنْ قَوْمٍ يُعْمَلُ فِيْهِمْ بِالْـمَعَاصِيْ يَقْدِرُوْنَ عَلَـى أَنْ يُغَيِّرُوْا ثُمَّ لَا يُغَيِّرُوْا إِلَّا يُوْشِكُ أَنْ يَعُمَّهُمُ اللهُ مِنْهُ بِعِقَابٍ
Tidaklah suatu kaum yang dikerjakan ditengah-tengah mereka berbagai kemaksiatan yang mampu mereka mencegahnya namun tidak mereka cegah, melainkan Allâh pasti akan menurunkan hukuman kepada mereka semua. (HR. Abu Dawud No. 4338)
Ma’asyiral Muslimin, sidang jum’at Rahimakumullah
Ketiga, Memiliki Integritas yang tinggi. Integritas kepatuhan kepada Allah dan RasulNya yang dimiliki oleh mukmin madani tidak bisa diragukan lagi, mereka adalah mukmin yang kuat dalam menjaga agama mereka, mereka tidak mudah goyah oleh apapun, taat mereka kepada Allah sebagai Zat Pencipta dan Rasulullah sebagai panutan adalah harga mati, tidak bisa dinego dan digoyahkan lagi. Allah SWT menvisualisasikan mereka dalam al-Qur’an surat an-Nisa’ ayat 69 :
وَمَن يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَٰئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِم مِّنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ ۚ وَحَسُنَ أُولَٰئِكَ رَفِيقًا
Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. (QS. An-Nisa : 69)
Ma’asyiral Muslimin, sidang jum’at Rahimakumullah
Selain itu , Mukmin madani adalah mukmin yang menjadikan agama sebagai jalan hidup utama, karena mereka meyakini betul bahwa hidup di dunia ini sebagai perantara menuju kehidupan akhirat yang bahagianya kekal dan abadi. Oleh sebab itu mereka betul-betul memanfaatkan waktu hidup di dunia yang sementara ini dengan menghamba kepada Allah SWT, dan benar-benar menjauhi kebiasaan orang kafir yang sungguh terperdaya oleh nikmat duniawiyah. Sebagaimana firman Allah SWT :
لَا يَغُرَّنَّكَ تَقَلُّبُ الَّذِينَ كَفَرُوا فِي الْبِلَادِ (١٩٦) مَتَاعٌ قَلِيلٌ ثُمَّ مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ ۚ وَبِئْسَ الْمِهَادُ (١٩٧)
Janganlah sekali-kali kamu terperdaya oleh kebebasan orang-orang kafir bergerak di dalam negeri, Itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah Jahannam; dan Jahannam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya (QS. Ali-Imran : 196-197)
Demikianlah visualisasi mukmin madani yang mempunyai karakter luar biasa seperti yang divisualisasikan Allah SWT dalam al-Qur’an Surat at-Taubah ayat 71. Dan diujung ayat surat tersebut Allah SWT berjanji akan memberikan rahmat kepada mukmin madani tersebut. Sungguh beruntung para mukmin madani tersebut.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فىِ اْلقُرأنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنَ الاٰيَاتِ وَالذِّكْرَ اْلحَكِيْمِ، وَ تَقَبَّلَ مِنيِّ وَ مِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ الَسمِيْعُ اْلعَلِيْمُ
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ، وَاْلعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ، وَلاَ عُدْوَانَ إِلَّا عَلىَ الظَّالِمِيْنَ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ نَبِيِّناَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ الِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، الملِكُ اْلحَقُّ اْلُمبِيْنُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اْلَمبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالمِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ
فَيَاأَيُّهاَالْإِخْوَانُ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَايَ بِتَقْوَى اللهِ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
Akhirnya marilah kita berdo’a dengan khusyu’ kepada Allah SWT, dan berharap agar do’a kita dikabulkan.
اَلَّلهُمَ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَ اْلمُسْلِمَاتِ وَاْلمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ، اَلأَحْيَاِء مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ، فَيَاقَاضِيَ اْلحَاجَاتِ.اَلَّلهُمَ إِنَّانَسْأَلُكَ اْلهُدَى وَالتُّقَى وَاْلعَفَافَ وَاْلغِنىَ.
رَبَّناَ هَبْ لَناَ مِنْ أَزْوَاجِناَ وَذُرَّيَّاتِناَ قُرَّةً أَعْيُنٍ وَاجْعَلْناَ لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَاماً. رَبَّناَ لاَ تُزِغْ قُلُوْبَناَ بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَناَ وَهَبْ لَناَ مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً، إِنَّكَ أَنْتَ اْلوَهَّابُ.
رَبَّناَاٰتِناَ فِي الدُّنْياَ حَسَنَةً وَفِى اْلأٰخِرَةِ حَسَنَةً وَقِناَ عَذَابَ النَّارِ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ اْلعَزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلىَ اْلمُرْسَلِيْنَ، وَاْلحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ
Sekretaris Majelis Tarjh & Tajdid PDM Kab. Pati