JAKARTA, Suara Muhammadiyah–Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Kabar duka kembali menyapa keluarga besar Muhammadiyah. Kali ini, Wakil Ketua Lazismu bidang Kelembagaan dan HRD, Agus Edy Santoso, meninggal dunia pada Jumat malam, 10 Januari 2020, pukul 21.11 WIB. Allahummagfirlahu warhamhu.
Aktivis yang kerap disapa Agus Lenon ini menghembuskan napas terakhir di RS Harapan Kita, Jakarta. Agus yang juga aktivis HMI ini telah dua tahun belakangan berjuang melawan penyakit jantung. Kondisinya memburuk pada Jumat siang sehingga dipindahkan ke ruang perawatan intensif ICVCU (Intensive Cardio Vascular Care Unit).
Tokoh senior Jaringan Aktivis ProDem kelahiran 24 Agustus 1960 ini dikenal punya jaringan yang luas. Selain kiprahnya di dunia aktivis dalam isu-isu HAM dan kemanusiaan universal, Agus Lenon juga dikenal karena ketekunannya mengumpulkan makalah-makalah Nurcholish Madjid. Agus pula yang menghimpun surat menyurat Cak Nur dan Mohamad Roem yang berserak.
Kepada sahabatnya, Syaefudin Simon, Agus mengaku mengagumi mantan ketua PP Muhammadiyah yang sangat tawadhu, KH AR Fachruddin. “Pak AR adalah pribadi panutanku. Sederhana, peduli orang miskin, tidak gila jabatan, dan membangun persaudaraan antarumat,” ungkap Agus. Nilai-nilai ini pula yang dipegang teguh Agus hingga akhir hayatnya.
Kepergiannya meninggalkan duka bagi banyak kalangan. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ikut melepas jenazah Agus Eddy Santoso dari RS Harapan Kita Jakarta menuju rumah duka di Jalan Pucung Raya, Bale Kambang, Kramat Jati, Jumat tengah malam. “Kita semua saksi, insyaallah (Agus) husnul khatimah,” ujar Anies. (ribas)