BOYOLALI, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) lakukan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang terintegrasi sebagai program dari pengabdian masyarakat yang merupakan bagian catur darma UMY sebagai bagian dari perguruan Tinggi Muhammadiyah di Dusun III, Desa Samiran, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. Kegiatan yang dilakukan adalah pelatihan pembuatan video jurnalisme warga menggunakan handphone dalam upaya mengembangkan potensi wisata dengan mengangkat tema tentang homestay, landmark, perkebunan sebagai sarana promosi melalui media sosial.
Raka Imby Ageng Selo sebagai ketua tim KKN 051 mengungkapkan, Dusun 3 khususnya di RW 7, memiliki potensi dari segi homestay dan icon wisata seperti Simpang Paku Buwono dan Embung, sektor perkebunan juga cukup baik jika dikembangkan untuk pariwisata edukasi.
Sementara Dosen Pendamping Lapangan (DPL) Muhammad Muttaqien, mengungkapkan, tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan daya tarik wisatawan di Desa Samiran melalui potensi yang ada melalui media audiovisual.
“Di era digital saat ini fasilitas internet dan kepemilikan handphone pada setiap individu memudahkan dalam mempromosikan sesuatu, tidak terkecuali pembuatan konten audiovisual. Oleh karena itu dengan diadakan kegiatan pelatihan pembuatan video jurnalisme warga diharapkan warga Samiran memiliki kemampuan untuk membuat konten video dengan menggunakan handphone yang nantinya bisa diunggah melalui media social seperti youtube, Instagram, website dan lain sebagainya,” jelas Muttaqien pada Ahad (19/1).
Sementara Ketua Muda Mudi Ngudi Santoso, Suyoto menegaskan pelatihan jurnalisme warga sangat penting bagi warga desa Samiran.
“Mungkin untuk pelatihan yang bertemakan seperti ini baru pertama kali diadakan, dan saya kira sangat bermanfaat bagi kita, terutama bagi anak-anak muda sini. Yang jelas dapat mengarahkan anak-anak muda ke arah hal yang cenderung positif, apalagi di era digitalisasi seperti ini,” harap Suyoto.
Program pelatihan jurnalisme warga yang dilakukan oleh tim UMY diharapkan besar mampu menjadi salah satu alat publikasi desa wisata Samiran.
“Harapan kami, tindak lanjutnya nanti dapat mengembangkan pariwisata di desa wisata ini agar menjangkau masyarakat luas. Tentu nantinya dampak atau efeknya juga akan kembali ke masyarakat sini”, pungkas Suyoto. (humas)