Muhammadiyah sebagai Pergerakan yang Mencerdaskan (Pengalaman PCIM Malaysia)

ramadhan

Foto Dok Ilustrasi

Muhammadiyah sebagai Pergerakan yang Mencerdaskan (Pengalaman PCIM Malaysia)

Oleh: Sonny Zulhuda, Ketua PCIM Malaysia, Dosen International Islamic University Malaysia

Bertempat di Sekolah Agama Darul Ehsan, Subang Jaya, Selangor, saya diundang bicara tentang pengalaman dan pendekatan PCIM Malaysia dalam mendorong proses pencerdasan warga dan komunitas di tanah Melayu (Sabtu, 18 Januari 2020).

Acaranya adalah Seminar Internasional tentang Perspektif Pendidikan untuk Pencerdasan Umat l. Hadir sebagai pembicara lain adalah konsultan pendidikan Malaysia Tuan M. Sabir Jamaluddin. Seminar Internasional ini diadakan sekaligus dengan Musyawarah Pimpinan Wilayah (Musypimwil) Muhammadiyah Riau.

Audiensinya adalah seluruh pimpinan dan pengurus Muhammadiyah Wilayah Provinsi Riau, termasuk diantaranya Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Riau Bpk Prof. Dr. Nazir Karim, Ketua PWM Riau Abangda Dr. Saidul Amin, dan civitas akademik Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) Sdr Dr. Elviandri, M.Hum dan Sdr Raja Desril, SH. MH.

Selain itu hadir juga para pengurus PWM Riau seperti Bang Abu Nawas (Sekretaris), Sdr Anwar Siregar dan Bang Yuslim Se.

Dalam pemaparanku, aku sampaikan bahwa PCIM Malaysia saat ini membina ribuan warga buruh migran yang memiliki motto TKI Berkemajuan. Diantara karakter TKI Berkemajuan adalah mereka berwawasan ilmu.

Ini sejalan dengan misi Muhammadiyah sebagai organisasi yang membebaskan, mencerdaskan dan memberdayakan.

“Berwawasan ilmu” artinya mereka tidak hanya asyik dan senang bekerja, namun selalu berusaha meningkatkan kualitas kerja dan kepribadian dengan ilmu pengetahuan (Al-Mujadilah, 58:11).

Mereka berusaha meningkatkan keahlian masing-masing, dan pada saat yang sama tidak bosan untuk terus belajar. Di PCIM, terbukti aetiap minggu mereka tidak bosan menghadiri majelis ilmu. Enam hari bekerja, minimal satu hari diisi dengan belajar.

Belajar mengaji, belajar menulis, belajar mengatur keuangan, kewirausahaan, kelas fotografi, kelas komputer, literasi medsos – antara kegiatan pembelajaran yang dilalui. Selain itu ada juga kelas bekam dan teknik akupuntur. Bahkan, para aktivis PCIM yang lulus mendapatkan sertifikasi resmi untuk menjalankan pengobatan teknik tusuk jarum khas Korea sehingga bisa menjadi sumber pendapatan sampingan. Mencerdaskan sekaligus memberdayakan!

Itulah TKI yang berwawasan ilmu – TKI berkemajuan. Sebuah refleksi gerakan Pencerdasan di PCIM Malaysia.

Exit mobile version