Oleh : Cristoffer Veron P
Assalaamualaikum Wr Wb
إِنّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Kaum Muslimin sidang Jum’at hafidhakumullah.
Marilah kita panjatkan puja puji syukur kehadirat Allah SwT atas limpahan nikmat-Nya, sehingga kita bisa berkumpul dalam suasana shalat Jum’at ini. Shalawat serta salam tak lupa mari kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw, yang kelak kita nantikan safaatnya di hari kiamat.
Kaum Muslimin sidang Jum’at hafidhakumullah.
Pemuda merupakan pemimpin masa depan. Karenanya baik buruknya masa depan sebuah bangsa tergantung pada kualitas pemudanya. Sedang kualitas pemuda sebagai anak bangsa tolak ukurnya adalah karya. Siapa berkarya maka ia pemuda berkualitas, sebaliknya tidak memiliki karya nyata, adalah salah satu contoh pemuda yang tidak diharapkan keberadaanya di masa yang akan datang. Sebab karya anak bangsa adalah wujud dari produktifitas pemuda.
Pada zaman yang telah masuk era revolusi industri 4.0 memberikan tantangan baru bagi generasi milenial untuk bersaing dalam tatanan global yang semakin eklektik ini. Persaingan global semakin eklektik tersebut dipengaruhi adanya derasnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dari masa ke masa terus mengalamai perkembangan yang sangat kontras. Inilah potret zaman sekarang. Kalau generasi milenial tidak cekatan (sigap), maka akan tertinggal jauh dengan transformasi zaman ini.
Dalam masanya, generasi milenial dari tahun ke tahun terus mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Kalau di kalkulasi, jumlah generasi milenial tahun ini bisa mencapai 90 juta jiwa. Pertumbuhan ini harus bisa dijadikan sebagai kesempatan untuk bersaing dan berkompetisi menjadi generasi milenial yang berproduktif. Berproduktif merupakan kunci memanifestasikan kemajuan bangsa tercinta ini. Kemajuan ini terletak pada generasi milenial sekarang. Kalau generasi milenial sekarang bisa berproduktif, maka ibu pertiwi Indonesia akan maju dan progresif. Oleh karenannya, untuk memanifestasikan generasi milenial yang berproduktif itu, ajaran agama Islam telah memberikan resep yang sangat relevan untuk dijadikan bahan refleksi bagi generasi milenial. Ada pelbagai resep yang bisa dilakukan, diantaranya:
Resep pertama¸menuntut ilmu. Menuntut ilmu sudah menjadi kewajiban bagi setiap manusia di persada muka bumi ini. Menuntut ilmu menjadi bukti kontribusi dan dedikasi yang dilakukan oleh generasi milenial bagi peradaban dunia. Allah SwT bersumpah bahwa:
ٱنشُزُواْ فَٱنشُزُواْ يَرۡفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مِنكُمۡ وَٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَ دَرَجَٰتٖۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ خَبِيرٞ ١١
“Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. (Al-Mujadilah [58]: 11).
Dan Rasul bersabda: “Barangsiapa berjalan di satu jalan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah mudahkan jalan menuju surga. Dan sesungguhnya malaikat meletakkan sayap-sayapnya bagi penunutu ilmu tanda ridha dengan yang dia perbuat”. (HR. Muslim). Maka dari itu, para generasi muda mulai detik ini tingkatkan spirit untuk menuntut ilmu agar bisa meraih doorprize yang akan diberikan kepada Allah tersebut.
Resep kedua, memiliki integritas yang mulia. Akhlak merupakan perangai serta tingkah laku yang terdapat pada diri seseorang yang telah melekat, dilakukan dan dipertahankan secara terus menerus. Mempertahankan akhlak yang baik itu sangat sukar untuk dilakukan. Kesukaran tersebut diakibatkan dengan godaan syaitan yang menyelimuti pikiran dan hati manusia. Syaitan sangat lihai menyesatkan manusia untuk mengkroposkan akhlak yang baik. Syaitan suka pada akhlak yang keji, maka dari itu syaitan mencari manusia yang lemah agar bisa dimasuki oleh akhlak yang keji tersebut. Inilah yang menjadi cobaan bagi kita.
Kaum Muslimin sidang Jum’at hafidhakumullah.
Cobaan inilah yang sangat berat untuk dilakukan oleh generasi muda. Sekarang banyak dari generasi milenial yang tidak bisa menjaga akhlak yang mulia. Mereka justru menampakkan akhlak yang buruk (madzmumah) yang telah dilarang oleh Islam. Kita seyogianya malu dengan Rasul. Beliau pada zamanya selalu mendapatkan penyiksaan dari Kaum Quraisy, berupa mengolok-olokan dan berkata tidak sopan kepada baginda. Akan tetapi, beliau tidak membalasnya sedikit pun. Justru beliau berdoa kepada Illahi agar mereka sadar bahwa apa yang dilakukan telah tersesatkan oleh rayuan syaitan yang sangat halus tersebut. Beliau sadar bahwa inilah tantangan yang harus dihadapinya karena tugas beliau, aku di utus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”. (HR. Bukhari).
Dalam redaksi surat, ada satu surat yang berkorelasi dengan hadits tersebut,
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٖ ٤
“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung”. (QS. Al-Qalam [68]: 04).
Resep ketiga, memanfaatkan waktu dengan baik. Waktu merupakan komponen terpenting yang harus diperhatikan oleh manusia. Karena waktu terus berjalan dengan begitu cepat. Tak terasa hari ke hari, minggu ke minggu, bulan ke bulan, tahun ke tahun, waktu terus berjalan dan waktu tidak bisa berbalik ke belakang. Makanya waktu itu divisualisasikan bagaikan sebuah es batu. Jika es batu hanya dibiarkan saja, maka dia akan mencair.
Sama halnya dengan kita. Kalau kita membiarkan waktu lewat begitu saja tanpa disisipi dengan kegiatan yang berfaedah, maka kita termasuk insan yang sangat merugi. Orang yang merugi itu berdasar redaksi surah Al-Asr adalah orang yang tidak yang tidak beriman, beramal saleh, dan saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran.
Maka dari itu, Nabi Muhammad SAW berpesan kepada umatnya, khususnya generasi muda untuk memanfaatkan lima perkara sebelum lima perkara, “Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara, (1) Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, (2) Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, (3) Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, (4) Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, (5) Hidupmu sebelum datang matimu”. (HR. Al-Hakim).
Minimal tiga resep sederhana ini yang telah khatib paparkan pada kesempatan siang hari yang sangat cerah ini. Khatib berpesan, jadilah generasi muda qurrata ‘ayun dan ulul abab yang senantiasa berdzikir, berpikir, giat ke masjid untuk shalat berjamaah, beramar ma’ruf nahi munkar, berbakti kepada kedua orang tua, gemar menuntut ilmu, memanifestasikan waktu dengan arif, menghargai orang lain, dan menjadi generasi muda yang berintegritas mulia sekaligus unggul dalam segala dimensi kehidupan. Raihlah masa depan sebagai generasi milenial yang beriman, beramal shaleh, berkemajuan, dan mencerahkan kehidupan bangsa tercinta ini.
أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَحِيْمُ
KHUTBAH II
اَلْحَمْدُ لله الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَـقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إله إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّابَعْد
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah.
Marilah kita berdoa kepada Allah SWT, semoga Allah mengabulkan doa-doa kita, amien.
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَآأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ وبارك عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَصَلى الله عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Siswa Kelas XII SMK Muhammadiyh 1 Kota Yogyakarta.