Kader Muda Muhammadiyah Merupakan Faktor Kunci

Kader Muda Muhammadiyah Merupakan Faktor Kunci

 

Judul Buku          : Mobilisasi Angkatan Muda Muhammadiyah Untuk Pengembangan Cabang & Ranting Muhammadiyah

Penulis                                  : Anang Masduki, dkk

Penerbit              : Suara Muhammadiyah

Cetakan               : I,  Oktober 2017

Tebal dan Ukuran: x +90 hlm, 11 x 15 cm

 

Dakwah yang dikembangkan oleh Muhammadiyah selama ini telah berjalan dengan masif. Berbagai macam amal usaha telah didirikan. Mulai dari rumah sakit, lembaga pendidikan, pondok pesantren, BMT, swalayan sampai panti asuhan.  Namun, gerakn dakwah tersebut masih terasa kurang di grass root. Salah satu penyebabnya karena kaum muda masih gamang dan kurang percaya diri berorganisasi Muhammadiyah di tataran akar rumput.

Padahal keberadaan kaum muda dalam struktur pimpina di tingkat paling bawah, yaitu Cabang dan Ranting menjadi sangat utama guna menjadi ujung tombak dakwah. Hal ini disebabkan pimpinan Muhammadiyah pada level tersebut bersentuhan langsung dengan umat atau masyarakat yang membutuhkan inovasi dan pikiran-pikiran “gila”.

Selain permasalahan keumatan, banyak persoalan di internal Cabang dan Ranting. Salah satunya banyak Cabang dan Ranting yang tidak melaksanakan Muscab atau Musran dikarenakan berbagai macam persoalan. Mulai dari kekurangan dana atau jika dilaksanakan maka hanya orang-orang tersebut yang akan terpilih. Sehingga percuma melaksanakannya.

Di sisi lain, selama ini tingkat Pimpinan Cabang dan Ranting Muhammadiyah diisi oleh tokoh-tokoh lokal yang usianya mayoritas sudah  tua. Sedangkan minat kader muda Muhammadiyah masih rendah. Kondisi Cabang dan Ranting Muhammadiyah mayoritas lemah, hidup segan mati tak mau.

Kader muda Muhammadiyah merupakan aktor kunci dalam sebagian besar proses perubahan sosial. Seringkali keluhan yang muncul dari Pimpinan Cabang atau Pimpinan Ranting adalah sulitnya mencari kader muda. Hal ini muncul dari beragam faktor, baik angkatan mudanya yang enggan bersinergi dengan Muhammadiyah karena dianggap tidak menarik, angkatan muda banyak yang urbanisasi ke kota karena motif ekonomi dan sebagainya.

Angkatan Muda Muhammadiyah yang ada di Cabang dan Ranting, sebenarnya bisa berperan dalam berbagai hal, bergantung kemampuan dan keahlian. Angkatan Muda sebagai kelompok kratif bisa berperan dalam mengembangkan potensi lokal, salah satunya dengan wirausaha. Potensi-potensi ekonomi Cabang dan Ranting yang beragam dapat dikembangkan melalui peran Angkatan Muda secara kreatif mengolah potensi ekonomi Cabang dan Ranting. Ide-ide brilian sebaiknya diberikan kesempatan untuk berperan dalam kegiatan Cabang dan Ranting.

Semangat Angkatan Muda yang berapi-api terkadang seringkali bersinggungan dengan generasi lanjut yang berada dalam zona mapan. Ide-ide dan semangat Angkatan Muda yang enerjik sebaiknya diarahkan ke arah yang lebih positif. Segenap pimpinan harus memiliki kepedulian dan political will untuk menyiapkan kader muda untuk masuk ke ranah kepengurusan Cabang dan Ranting.

Buku ini hadir untuk menjadi panduan dalam melaksanakan dan menggugah semangat anak-anak muda Muhammadiyah agar berperan aktif dalam persyarikatan Muhammadiyah, khususnya di Cabang dan Ranting. (Imron Nasri)

 

Exit mobile version