32 Mahasiswa PTM Selesaikan KKN Internasional di Malaysia

32 Mahasiswa PTM Selesaikan KKN Internasional di Malaysia

KUALA LUMPUR, Suara Muhammadiyah-Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia baru-baru ini menjadi tuan rumah program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) 2020 yang berlangsung antara 15 Januari sampai 11 Februari 2020 di Kuala Lumpur, Malaysia.

Pada KKN Internasional PCIM yang kedua ini, 32 mahasiswa berhasil menyelesaikan rangkaian tugas-tugas dan aktivitas KKN tersebut. Mereka berasal dari 6 Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) yaitu UM Purwokerto, UHAMKA Jakarta, UM Kupang, UM Palu, UM Luwuk, UM Sidenreng Rappang.

Menurut Muliadi, ketua panitia KKN Internasional yang juga Ketua Majelis Pendidikan, Seni dan Olahraga PCIM Malaysia, tujuan dan sasaran KKN ini ada tiga kelompok masyarakat, yakni komunitas Muhammadiyah di Malaysia; komunitas umum WNI di Malaysia; dan komunitas warga Malaysia.

Muliadi menambahkan, ada 3 posko tempat tinggal para peserta KKN di seputar Kuala Lumpur, yaitu di Gombak, Kampung Bharu dan Pandan.

Adapun agenda kegiatan KKN selama empat minggu itu, dapat disimpulkan dalam 6 kategori kegiatan sebagai berikut:

1. Pengajaran dan Bimbingan

Peserta KKN secara rutin mengajar dan membimbing anak-anak pengajian di beberapa tempat, termasuk di Taman Pengajian Alqur’ab (TPA) Ranting Kampung Bharu, TPA Ranting Pandan serta kelas PAUD Aisyiyah di Gombak. Keseluruhan murid berjumlah lebih dari 100 anak pengajian.

Selain itu, para mahasiswa juga sempat datang dan mengajar di Tadika Al-Falahin Gombak serta Sekolah Sri Al-badar di Greenwood Gombak

Materi yang diajar antara lain membaca Al-qur’an, praktik solat, doa harian, dan juga diselingi lomba-lomba keagamaan, story telling, games, dll.

2. Penyuluhan dan Pelatihan

Kegiatan ini disasarkan kepada warga Indonesia di Malaysia baik itu komunitas Muhammadiyah maupun umum. Para mahasiswa memberikan pelatihan kewirausahaan, skill bahasa Inggris, penyuluhan tentang ikan untuk konsumsi, pengenalan kulinari daerah getuk goreng dan soto sukoraja, pelatihan inovasi produk, dan juga penyuluhan kesehatan masyarakat. Kegiatan ini disambut dengan penuh antusiasme warga di ketiga posko KKN yang ada.

3. Forum Ilmu dan Dakwah

Beberapa agenda diskusi dan sarasehan diadakan bekerjasama dengan IMM Malaysia. Diantara materi yang disampaikan adalah bedah buku kemuhammadiyahan, topik ekonomi Islam, dan juga sarasehan kepemudaan.

Selain itu, para peserta KKN mengunjungi puluhan TKI terlantar yang sedang ditampung di Shelter Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI). Dengan kerjasama dan dukunga Dr Mokhamad Farid Ma’ruf Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI, mereka dipertemukan dalam sebuah program dialog yang bertujuan untuk memberi gambaran dan pemahaman kepada para mahasiswa tentang problematika TKI di Malaysia.

Pada kesempatan lain, peserta KKN mendapatkan pencerahan tentang perkembangan dan tantangan Industri Halal di dunia Islam yang disampaikan oleh dosen IIUM Dr. Betania Kartika di kampus IIUM Gombak.

4. Gotong Royong dan Bakti Sosial

Beberapa aktivitas gotong royong diadakan di setiap Posko PCIM/PRIM seperti pembuatan dekorasi Rumah Dakwah, kelas PAUD, dan ruang pengajaran TPA; gotong royong membersihkan surau Ar-Rehla dan Baitu Darwish; Pembuatan kaligrafi Rumah Dakwah; dan juga pembuatan tanaman hidroponik di PRIM Kampung Bharu dan Pandan.

Selain itu, mahasiswa KKN juga mendapat kesempatan unik melakukan kerja bakti sosial pembersihan sungai dan surau di Kampung Orang Asli batu 16 Gombak yang dikoordinasi oleh Ust. Zulfan Haidar.

5. Membantu Program Cabang dan Ranting Istimewa Malaysia

Para mahasiswa membantu pelaksanaan beberapa program besar seperti pelaksanaan Jalan Sehat, Tabligh Akbar PCIM Malaysia dan PRIM Klang Lama, dan Pembekalan Pengurus bersama Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. Haedar Nashir dan Ketua Umum PP ‘Aisyiyah Ibunda Siti Noordjannah Djohantini.

Dalam pada itu, mahasiswa peserta KKN terlihat sangat bahagia karena berkesempatan bertemu langsung dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah.

6. Kunjungan Sosial dan Kultural

Di sela-sela kegiatan KKN, para peserta menyempatkan berkunjung ke beberapa objek studi dan objek wisata, diantaranya kunjungan ke kampus IIUM dimana mereka bisa bertemu dan berinteraksi dengan mahasiswa antarabangsa disana.

Selain itu ada juga kunjungan ke Sekolah Indonesia KL, Museum-museum dan Masjid serta objek wisata kultural di KL seperti Batu Caves, Genting Highland, i-City dan lain sebagainya.

Apresiasi Para Rektor

Mengomentari usainya KKN ini, rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto Dr. Anjar Nugroho, S.Ag., M.Si menyampaikan apresiasinya. Katanya, UM Purwokerto sangat senang bisa bermitra dengan PCIM Malaysia untuk KKN Internasional ini. Menurutnya, KKN ini memberikan kesempatan unik dan berharga bagi para mahasiswa dalam proses pembelajaran dan pengabdian masyarakat. Beliau berharap program KKN ini bisa berlanjut dan semakin baik.

Sementara, rektor UHAMKA Prof. Dr. Gunawan Suryoputro, M.Hum juga menyampaikan apresiasinya dan mengatakan bahwa KKN ke pcim KL mendapatkan respons yg sangat positif. Menurutnya, mahasiswa mendapat pengalaman internasional dengan belajar kehidupan di negara lain dan tentunya belajar beradaptasi dan mencermati hal hal yang berbeda dengan apa yang dialami di kelas.

Prof. Gunawan juga berharap mahasiswa bisa bertukar pengalaman dalam kehidupan nyata. Beliau berharap pengalaman tersebut dapat memicu mahasiswa lainnya di Uhamka untuk ikut KKN Internasional di tahun depan.

Dalam pesan pembubaran panitia KKN, ketua PCIM Malaysia Dr. Sonny Zulhuda menyampaikan terimakasih atas dukungan dari PP Muhammadiyah, Pimpinan PTM yang ikut serta dan juga pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur.

Sonny berharap program KKN Internasional ini dapat disempurnakan ke depannya dengan lebih mensinergikan potensi dan keperluan strategis persyarikatan di Malaysia.

Juga, program ini diharapkan bisa menjadi salahsatu ujung tombak Internasionalisasi Muhammadiyah yang dicanangkan sebagai agenda abad kedua Persyarikatan sehingga dapat diperluas ke berbagai negara dan melibatkan PCIM-PCIM lainnya. (Tim Media PCIM)

Exit mobile version