Bahas Maqasid Perspektif al-Quran dan Sunnah, Prodi Ilmu Hadis UAD Selenggarakan Seminar Internasional

Bahas Maqasid Perspektif al-Quran dan Sunnah, Prodi Ilmu Hadis UAD Selenggarakan Seminar Internasional

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah-Program Studi Ilmu Hadis Fakultas Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta bekerjasama dengan Jabatan al-Quran dan Sunnah Fakulti Pengajian Peradaban Islam KUIS Malaysia menyelenggarakan seminar internasional THIQAH 2020 bertajuk “Building the Understanding of Maqasid Through al-Quran & al-Sunnah”. Seminar internasional ini berlangsung pada tanggal 22 Februari 2020, di hotel Ibis, Yogyakarta. Sejumlah peserta dan pemakalah hadir di seminar ini, baik dari Indonesia maupun Malaysia.

Dengan mengangkat tema maqasid, seminar ini mencoba merespon problematika kontemporer yang semakin kompleks. Sebagaimana diketahui, pendekatan maqasid akhir-akhir ini menjadi salah satu pendekatan yang menjadi primadona di kalangan para sarjana, mulai dari sarjana studi Islam hingga sarjana sosial-humaniora. Kegandrungan mereka terhadap teori maqasid tidak lain karena teori ini dianggap mampu menjembatani antara teks dan konteks yang seringkali bersitegang dan tidak mampu berjalan secara harmonis. Pada titik inilah seminar internasional yang diselenggarakan oleh Prodi Ilmu Hadis UAD dan Jabatan al-Quran dan Sunnah KUIS Malaysia menemukan relevansinya.

Pada kesempatan tersebut, Rektor UAD, Dr. Muchlas MT turut hadir sekaligus membuka acara secara resmi. Beliau juga memaparkan tentang pentingnya problematika kontemporer disapa dengan pendekatan al-Quran dan Hadis. Beliau lalu mencotohkan bahwa di Muhammadiyah, hal tersebut sudah mulai dilakukan, utamanya melalui Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhamamdiyah dengan berbagai produk ijithad barunya, seperti Fikih Informasi, Fikih Kebencanaan, dan Fikih Air.

“Di Muhammadiyah, sekarang sedang banyak dikembangkan ijtihad kontemporer berbasis maqasid. Selain Fikih Informasi, Fikih Kebencanaan, dan Fikih Air, Muhammadiyah melalui Majelis Tarjih juga sedang akan membahas Fikih Agraria, Fikih Difabel dan fikih-fikih yang lain,” jelas rektor yang juga menjadi ketua Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah.

Para keynote speaker juga memberikan speech-nya dalam seminar internasional ini. Di antara yang menjadi keynote speaker adalah Dr. Nur Kholis, M.Ag selaku Dekan Fakultas Agama Islam UAD. Dalam paparan yang bertajuk “The Development of Hadith Studies in Indonesia”, doktor dalam bidang hadis ini memaparkan kajian hadis di Indonesia yang menurutnya mengalami perkembangan sangat dinamis. Tidak hanya itu, Nur Kholis juga menjelaskan perkembangan studi hadis di perguruan tinggi seiring bertransformasinya prodi tafsir hadits menjadi prodi Ilmu al-Quran dan Tafsir dan prodi Ilmu Hadis.

Seminar internasional ini merupakan wujud implementasi MoU antara kedua belah pihak yang sudah cukup lama terjalin. Selain seminar internasional, berbagai program kerjasama juga dalam waktu dekat ini akan dilaksanakan, seperti joint research, dan lain sebagainya. (Niki Alma)

Exit mobile version