UAD Lantik 5 Wakil Rektor Baru

UAD Lantik 5 Wakil Rektor Baru

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah.id – Sejumlah 5 Wakil Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) periode 2020-2024 resmi dilantik pada Rabu (11/3) di Amphitarium Kampus Terpadu UAD. Pelantikan Wakil Rektor tersebut dihadiri oleh Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Lincolin Arsyad. Lima Wakil Rektor UAD terdiri dari Wakil Rektor Bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan Drs. Parjiman, Mag; Wakil Rektor Bidang Akademik Rusydi Umar, ST, MT, PhD; Wakil Rektor Bidang Sumberdaya Manusia, Dr Norma Sari, SH, MHum;  Wakil Rektor Bidang Keuangan, Kehartabendaan, dan Administrasi Umum Utik Bidayati, SE, MM, dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Gatot Sugiharto, SH, MH.

Rektor UAD Muchlas, MT dalam sambutannya mengajak segenap civitas akademika UAD untuk mampu mencetak intelektual yang unggul dalam ilmu dan moral. Dirinya juga menggarisbawahi sejumlah tantangan akademik yang dihadapi oleh dunia pendidikan saat ini termasuk keberadaan kebijakan kampus merdeka.

“Tantangan ini harus direspons dengan bijak dan tepat. Dalam ranah riset, inovasi dan pengabdian masyarakat harus memberikan kontribusi yang signifikan, mampu menciptakan keunggulan kompetitif bangsa yang berbasis riset. Signifikansi riset harus mampu mengangkat harkat dan martabat bangsa,” ujar Muchlas.

Kepada masing-masing Wakil Rektor baru, Muchlas berpesan agar memperhatikan sejumlah prioritas pengembangan UAD. Dalam hal Sumberdaya Manusia, Muchlas menilai bahwa peningkatan SDM harus sejalan dengan pengembangan hasil-hasil riset yang menguntungkan bangsa. Tidak berbeda dengan Dalam hal keuangan, upaya-upaya yang dilakukan dalam membangun ketahanan finansial UAD harus menjadi prioritas sehingga menunjang mampu peningkatan kesejahteraan karyawan UAD.

Selain itu, peningkatan prestasi internasional yang dihasilkan oleh mahasiswa UAD harus menjadi prioritas bidang kemahasiswaan.

“UAD membekali mahasiswanya dengan kompetensi yang holistik, bukan hanya kegiatan akademik di dalam kelas saja namun juga yang non-akademik. Program-program ini harus kita tingkatkan dengan mengacu kepada evaluasi yang telah dilakukan,” tandasnya. (Th)

 

 

Exit mobile version