Harapan, Kenangan, dan Kedekatan Haedar Nashir dengan Muhammad Nadjikh

Harapan, Kenangan, dan Kedekatan Haedar Nashir dengan Muhammad Nadjikh

YOGYAKARTA. SuaraMuhammadiyah. Muhammadiyah kembali berduka, Jumat, 17 April 2020 pukul 10.00 WIB, Muhammad Nadjikh, Ketua Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah dipanggil Allah SwT. Kepergian CEO PT Kelola Mina Laut ini jelas merupakan kehilangan yang cukup besar bagi Muhammadiyah.

Selama hampir lima tahun memimpin Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Muhammad Nadjikh yang juga anggota  Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) gigih membentuk dan mengembangkan aktivitas Jaringan Saudagar Muhammadiyah. Berkat usaha beliau ini spirit dan etos saudagar Muhammadiyah terus menggeliat.

Ketua Umum PP Muhammadiyahm Prof Dr H Haedar Nashir mengenang tokoh besar perikanan Indonesia ini sebagai sosok pengusaha yang sukses dari Gresik, berembawaan ramah dan riang sebagaimana pada umumnya kawan-kawan dari Jawa Timur.

“Orang dibuatnya tidak sungkan, sehingga nyaman dalam berinteraksi. Warga dan kolega Muhammadiyah juga sangat dekat dengan Pak Nadjikh. Tahun lalu saya sempat memberi testimoni tertulis untuk otobiografinya. Terakhir di Surabaya saya juga sempat menjadi salah satu saksi bagi pernikahan putranya. ” Terang Haedar.

Pak Najikh diberi amanat untuk menjadi Ketua MEK karena keberhasilan dan pengalamannya dalam dunia usaha atau bisnis. Diharapkan dengan kepiawaiannya dalam berbisnis dapat mengembangkan ekonomi dan kewirausahaan di lingkungan Muhammadiyah. Sekaligus menularkan virus “n-Ach” (need for Achievement) kesaudagarannya kepada para wirausahaan dan mereka yang belajar bisnis di Muhammadiyah, termasuk yang bergabung dalam Jaringan Saudagar Muhammadiyah yang berada dalam koordinasi MEK yang dipimpinnya.

“Harapan kepada Pak Najikh demikian besar sehingga dalam satu periode dapat terbangun kondisi dan perkembangan dunia bisnis dan kewirausahaan sebagai bagian dari program ekonomi yang menjadi pilar ketiga gerakan Muhammadiyah, setelah pendidikan dan sosial kesehatan. Namun Allah menghendaki lain. Pak Najikh dipanggil ke haribaan-Nya.”  jelas Haedar.

“Semoga keluarganya diberi kesabaran dan kekuatan sehingga ikhlas menerima musibah ini. Muhammadiyah Jawa Timur dan nasional betul-betul kehilangan Pak Najikh. Kita lepas beliau dengan ikhlas diiringi do’a semoga husnul khatimah, diampuni kesalahannya, serta diterima amal ibadahnya di sisi Allah SWT,” pungkas Haedar. (mjr8)

Exit mobile version