YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Setiap tahunnya, tanggal 24 Maret diperingati Hari TBC Se-Dunia dengan berbagai aktifitas dan acara publik. Peringatan yang dilakukan setiap tahunnya ini dilakukan untuk mengenang saat pertama kali di tahun 1882, Dr Robert Koch mengumumkan untuk pertama kalinya penemuan Kuman Mycobacterium Tubercolosis sebagai penyebab penyakit Tuberkolosis (TBC). Penemuan ini menjadi tonggak sejarah karena dengan demikian proses pengobatan dan penyembuhan penyakit menular ini dapat dilakukan.
Meski sudah lebih dari 130 tahun upaya penyembuhan TBC dilakukan, namun hingga saat ini dunia belum dapat terbebas dari penyebaran penyakit ini. Indonesia hingga saat ini masih merupakan menempati urutan ketiga negara dengan beban TBC tertinggi, bersama India di urutan pertama dan China di urutan kedua.
Elimnasi TBC masih menjadi pekerjaan rumah bagi kita semuanya sebagai warga negara Indonesia, namun di saat yang bersamaan di awal tahun 2020 ini kita justru dikejutkan dengan munculnya wabah Covid-19. Pemerintah kembali memberikan update tentang penyebaran virus corona COVID-19 di Indonesia. Hingga Sabtu, 18 April 2020, di Indonesia telah mencapai angka total 6.248 kasus, 631 pasien sembuh, dan kematian menjadi 535 orang, dedangkan di Daerah Istimewa Yogyakarta ada 67 pasien positif, 636 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan 3672 Orang Dalam Pemantauan (ODP).
Dengan kenyataan dan kondisi di atas, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehtan yang sebelumnya menetapkan tema peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia (HTBS) 2020 adalah Saatnya Anak Indonesia Bebas TBC, untuk Indonesia Unggul diubah menjadi “Bersama Menuju Eliminasi TBC dan Melawan Covid-19”. Hal ini menunjukkan semua pihak, termasuk penggerak, Lembaga dan pelaksana program penanggulanfan TBC harus ikut mengambil bagian dalam upaya melawan TBC sekaligus pandemi global Covid-19.
‘Aisyiyah sebagai gerakan perempuan Muhammadiyah yang telah menjalankan program TBC berbasis komunitas sejak 2003, bersama para kader, aktivis dan pegiat TBC lainnya mengharapkan semua pihak agar dapat terlibat aktif dan mengambil peran dalam upaya penanggulangan TBC dan melawan COVID 19, serta mereduksi stigma keduanya di masyarakat.
“Peringatan Hari TBC Sedunia kali ini SR TBC Care ‘Aisyiyah DIY mengangkat tema Bersama Menuju Eliminasi TBC dan Melawan Covid-19 dengan Menggalakkan Ihsan (berbuat baik) dan Ta’awun (tolong menolong) untuk Sesama. Salah satu rangkaian kegiatannya adalah mengedukasi masyarakat tentang TBC dan Covid-19 dengan membagikan leaflet beserta 100 paket sembako dan 500 buah masker kain untuk orang terdampak Covid-19 yang mulai dilaksanakan Jumat, 17 April 2020,” tutur Rakhma Koordinator Program SR TBC Care ‘Aisyiyah DIY.
Rakhma menambahkan bahwa Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah DIY yang konsen dalam penanggulangan TBC juga turut serta berkontribusi dengan memberikan 71 paket sembako dan masker kain untuk disalurkan melalui SR TBC Care ‘Aisyiyah DIY.
Ketua Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah DIY Siti Zulaihah menuturkan Memasuki bulan Ramadhan 1441 H ini, kita masih berada dalam kondisi darurat wabah Covid-19, yang berdampak pada melemahnya kehidupan ekonomi keluarga, masyarakat dan bangsa. “Untuk itu Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah DIY merasa terpanggil guna ikut berkontribusi melalui Gerakan Ta’awun Sosial, dengan menggalakkan sikap berbuat baik atau ihsan dan saling tolong menolong diantara warga masyarakat terutama kelompok rentan, termasuk diantaranya adalah Pasien TBC Kebal Obat,” kata Siti Zulaihah.
Segenap Pelaksana Program SR TBC Care ‘Aisyiyah DIY sangat senang dan berterimakasih atas perhatian penuh dan kontribusi aktif Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah DIY dalam Peringatan Hari TBC Sedunia kali ini.
“Hari Jumat pagi Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah DIY menyerahkan 71 paket sembako yang akan kami distribusikan untuk pasien TBC Kebal se-DIY (Sleman, Kulon Progo, Bantul dan Kota Yogyakarta), relawan ambulan, kader Pendamping TBC Kebal Obat, dsb” ungkap Mufiroh, Case Manager TBC RO SR ‘Aisyiyah DIY yang memimpin proses distribusi paket sembako bersama Pasien Supporter TBC RO dari pagi hingga tengah malam.
Apresiasi Pasien TBC Kebal Obat
Sebagian besar pasien TBC Kebal Obat dan keluarga yang telah menerima paket distribusi memberikan apresiasi dan mengucapkan terimakasih dengan mengirimkan melalui aplikasi pesan singkat.
Seorang pasien TBC dari Bantul menyampaikan “Mba matur nuwun nggeh, Ya Allah malam-malam, dah berkenan mengantar santunan buat kami, sehat selalu nggeh mba mas panjang umur tambah melimpah rizkinya tambah barokah dan selalu dimudahkan dan dilancarkan segala urusanya Aamiin… Aamiin Ya Rabbal ‘Alaamiin.”
Keluarga pasien TBC dari Kulon Progo juga menyampaikan “Alhamdulillah, terimakasih banyk mbak, ini sangat membuat dan menjadikan semangat bagi kami, keluarga pasien merasa diperhatikan dan menjadi dukungan untuk tetap semangat dalam masa pengobatan. Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah Aamiin… Terima kasih tetap semangat.”
Diharapkan semua kalangan semakin termotivasi untuk menggalakkan sikap berbuat baik (Ihsan) dan saling tolong menolong (Ta’awun) di antara warga masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan eliminasi TBC tahun 2030 dan Melawan Covid-19.(Suri/Riz)