“Jadikan suasana musibah ini sebagai usaha kita untuk wiqayatun nafs, yaitu usaha untuk membangun kewaspadaan diri secara jasmani maupun ruhani.” (Haedar Nashir)
YOGYAKARTA, Sura Muhammadiyah – Dalam rangka penutupan Kuliah Subuh Muhammadiyah se-Provinsi Gorontalo, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Gorontalo bekerjasama dengan Pemerintah Kota Gorontalo menyelenggarakan Tabligh Akbar yang disampaikan langsung oleh Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si, Ketua Umum PP Muhammadiyah.
Pertama kalinya dalam sejarah Kuliah Subuh Muhammadiyah Gorontalo yang telah berlangsung selama 50 tahun ditutup dengan kegiatan tabligh akbar yang dilaksanakan dalam jaringan (daring), Ahad (19/4).
Haedar Nashir menyampaikan, dalan kondisi dan situasi apa pun, kita harus senantiasa bersyukur. Meski kita tidak menghendaki situasi seperti ini, setiap muslim harus bisa mengambil hikmahnya.
“Walaupun pandemi Covid-19 telah melanda seluruh dunia, kegiatan dakwah amar ma’ruf nahi munkar harus tetap berjalan. Jika tidak memungkinkan dakwah secara aktual, maka terbuka ruang bagi kita untuk mengembangkan dakwah secara virtual. Inilah spirit Islam Berkemajuan,” ujar Haedar.
Kita harus senantiasa berdoa dan berikhtiar agar musibah ini segera berakhir, faidza azamta fatawakkal alallah. Dalam suasana seperti ini kita tidak perlu merasa jatuh diri, kehilangan optimisme dan kehilangan makna hidup.
“Sebentar lagi kita memasuki bulan Ramadan, percayalah jika kita menghayati yang terkandung dalam makna dan hakikat ibadah, ibadah bulan Ramadan dan ibadah maghdoh lainnya, maka kita tidak akan kehilangan makna dan pahalanya, begitu juga kehidupan kita sehari-hari,” pesannya. (diko)