Gerakan IMM DIY Peduli: Membagikan 1.500 Nasi bagi Pekerja Informal

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Gerakan IMM DIY Peduli merupakan salah satu gerakan mahasiswa yang gelisah karena dampak covid-19 mengakibatkan sebagian besar masyarakat ikut menimpa masalah-masalah baru, khususnya dalam memenuhi kebutuhan primer.

Hal ini juga tak bisa dipungkiri lagi, kian hari semakin meningkatnya kasus covid-19 melanda sebagian warga Indonesia. Hingga 20 April lalu update kasus yang terdata telah mencapai 6.760 kasus yang disampaikan oleh Ahmad Yurianto, juru bicara pemerintah dalam konferensi pers yang ditayangkan BNPB.

Meningkatnya kasus Corona, pastinya memberikan rasa perih seluruh masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan, pejabat, artis tanah air, penduduk desa maupun kota semuanya merasakan. Terlebih bagi para pekerja yang biasanya keluar rumah mencari nafkah untuk keluarga, kini harus tetap berjaga dirumah untuk sementara waktu yang entah bila berakhirnya.

Hampir satu bulan sudah mengkarantina diri dan keluarga untuk tetap berada dirumah. Tak terasa yang terjadi hanya melakukan pengeluran tanpa adanya pemasukan bagi sektor rumah tangga maupun bagi para pekerja atau karyawan. Bahkan diantara mereka ada yang merasakan dampak Covid-19, khusunya pada para pekerja yang di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) dan dirumahkan.

Di Jogja sendiri, seperti yang dilansir merdeka.com, Andung Prihadi Santosa sebagai Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY, mencatat ada 14.055 pekerja yang terdampak pandemi Covid-19. Dari jumlah tersebut, ada yang di PHK sebanyak 258 orang dan 13.797 dirumahkan yang terdiri dari 307 perusahaan.

Lalu, bagaimana dengan nasib para pekerja informal lebih signifikan lagi merasakan dampaknya. Mereka selalu berpikir dan mencari jalan keluar agar tetap bisa bertahan dirumah namun tetap bisa menghasilkan uang, minimal cukup untuk makan keluarga. Begitulah, sulit bagi mereka untuk mencari sesuap nasi saja, belum lagi kebutuhan lainnya.

Maka dari itu, ditengah merebaknya covid-19, Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah DIY berinisiatif untuk menggalakkan IMM DIY Peduli yaitu membuka penggalangan dana bagi para donatur yang ingin menyumbangkan sebagian rezekinya.

“Awal mula dibukanya donasi IMM DIY Peduli mulai sejak tanggal 6 April dan pembagian nasi pertama kali pada tanggal 8 April.” ujar Muhammad Hasnan Nahar, Ketua DPD IMM DIY.

Kegiatan ini juga diapresiasi oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY dalam bentuk donasi yang tidak hany berupa uang, terlebih ada yang berdonasi nasi kotak secara langung dan juga masker.

Hasnan juga menambahkan sampai saat ini sudah 6x pembagian nasi dengan total jumlah keseluruhan 1.200 nasi dan 600 masker kain. Dan di hari ke-7 ini, IMM DIY Peduli membagikan 250 nasi lagi kepada masyarakat yang membutuhkan, Senin (20/4).

“Jika kita bisa membagikan nasi untuk mengurangi pengeluaran mereka untuk nasi, kenapa tidak. Uang dari hasil kerja mereka bisa dialokasikan kepada kebutuhan lain yang sifatnya lebih primer.”imbuhnya.

Sasaran yang dituju IMM DIY Peduli untuk pembagian nasi lebih mengarah kepada para pekerja informal, seperti driver ojol, tukang becak, pemulung, tukang sampah, tunawisma, tukang parkir atau bagi mereka yang membutuhkan. Ditambah lagi, nasi yang akan dibagikan dipesan melalui warung-warung makan masyarakat. Sebab, mereka juga terimbas dampak Corona, dimana warga yang tetap stay dirumah dan tidak ada yang keluar, tidak ada mahasiswa yang biasanya juga makan diwarung, namun semenjak pandemic covid-19 tidak ada yang berkunjung.  Karena semuanya tidak berjalan dengan normal, niat juga bisa melariskan warung milik warga.

Mahasiswa hanya mampu menggalang dana dan mengumpulkan donasi yang bermodalkan tenaga untuk menggalang dana. Meskipun hal ini tidak bisa mengakomodir semuanya namun pihak lain dan mahasiswa lainnya mampu melakukan hal yang sama bahkan lebih baik lagi.

Harapannya IMM DIY Peduli mampu meminimalisir masalah kelaparan warga. Salah satu solusinya ialah dengan adanya gerakan IMM DIY Peduli. Melalui gerakan kecil ini, IMM mampu menjadi inisiatif yang bisa menular bagi orang lain. Apabila rakyat dapat membantu rakyat maka segala kebutuhan dapat terlaksana dengan seimbang dan bagi mereka pekerja informal dapat meringankan beban dan kebutuhan yang mendesak.(rahel)

Exit mobile version