‘
YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah turut mengambil langkah dalam membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak Covid-19. Melalui rangkaian kegiatan ta’awun, saling menolong sesama, ‘Aisyiyah memberikan bantuan bahan pokok gizi kepada ibu hamil miskin, anak stunting miskin, serta warga miskin baru.
Sebagai organisasi perempuan muslim berkemajuan, ‘Aisyiyah memiliki perhatian pada kondisi gizi ibu hamil, anak, serta pencegahan stunting.
“Pencegahan stunting dimulai sejak masa kehamilan, oleh karena itulah ‘Aisyiyah memberikan perhatian pada asupan gizi ibu hamil miskin dan anak stunting miskin dengan memberikan bantuan berupa bahan pokok gizi,” ujar Tri Hastuti Nur Rochimah selaku Sekretaris Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah sekaligus Koordinator MAMPU ‘Aisyiyah pada Rabu (29/4).
Tri menyampaikan bahwa pemberian bahan pokok gizi ini adalah bagian dari program Rumah Gizi ‘Aisyiyah yang merupakan upaya untuk mewujudkan peningkatan status gizi dan penurunan stunting serta mengembangkan kedaulatan pangan dan ketahanan pangan berbasis komunitas.
Situasi ekonomi yang tidak menentu akibat dampak Covid-19 menurut Tri juga dikhawatirkan akan berdampak pada pemenuhan gizi ibu hamil dan pemulihan gizi anak stunting.
“Kita semua sadar bahwa dampak Covid-19 ini sangat luas termasuk juga banyak memunculkan warga miskin baru karena kondisi ekonomi yang tidak menentu, yang tentu ini akan berdampak bagi ibu hamil dan juga asupan gizi bagi anak terutama bagi anak dengan stunting,” ungkap Tri.
Dalam situasi bencana, termasuk wabah Covid-19, ibu hamil dan menyusui sering kurang mendapat perhatian khusus, padahal mereka sedang berjuang menjalankan peran reproduksi untuk menyiapkan generasi yang sehat di masa mendatang. Dukungan pemberian support makanan bergizi untuk ibu hamil dan ibu menyusui ini dilaksanakan antara lain di Kabupaten Ngawi, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Blitar, Kabupaten Demak, Kota Tegal, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Pangkep, Kabupaten Magelang, Kabupaten Mempawah, Kabupaten Sambas, Kabupaten Mamuju. Bentuk asupan gizi yang diberikan seperti kacang hijau, abon ikan, telor dan susu sebanyak 3.600 paket.
Kemunculan warga miskin baru ini menurut Tri harus menjadi perhatian semua pihak terutama pemerintah. “Banyak warga miskin baru akibat dampak Covid-19 ini, sedangkan bantuan sosial yang ada berbasis data lama, oleh karena itu kami harap pemerintah desa maupun daerah dapat melakukan upaya pendataan baru khususnya bagi warga miskin baru agar dapat menjadi penerima bantuan sosial dari dana di tingkat desa, daerah, maupun provinsi,” ungkapnya.
Selain pemberian bahan pokok gizi, ‘Aisyiyah juga sejak awal menunjukan perannya dalam pencegahan Covid-19 dengan memberdayakan para perempuan kader maupun anggota Balai Sakinah ‘Aisyiyah (BSA) dengan menjahit masker, membuat dan penyemprotan disinfektan secara swadaya dan dibagikan secara gratis kepada masyarakat setempat.
“Ada ribuan helai masker yang sudah dijahit oleh ibu-ibu BSA dari desa-desa yang ada di 15 Kota Kabupaten dampingan ‘Aisyiyah MAMPU dan dibagikan secara gratis kepada masyarakat setempat. Kami berharap apa yang sudah dilakukan ini dapat menjadi salah upaya yang membantu pencegahan penularan Covid-19,” ujar Tri.
Sementara Siti Noordjannah Djohantini, Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah menyampaikan bahwa Gerakan Ta’awun ‘Aisyiyah ini dilaksanakan secara nasional yang merupakan gerakan ‘Aisyiyah peduli sesama di tengah wabah Covid-19 dalam mencukupi kebutuhan masyarakat selama terjadinya wabah.
Apa yang telah ‘Aisyiyah lakukan tersebut merupakan bagian dari gerakan ta’awun yaitu gerakan tolong menolong sebagai usaha merekatkan kembali antar warga bangsa sejak di tingkat basis.
Gerakan ini diharapkan dapat menanamkan, menumbuhkan, serta mengembangkan kesadaran, komitmen, dan solidaritas kolektif sebagai warga bangsa yang jumlahnya sangat besar, beragam dengan perbedaan ras, agama, etnis, dan golongan. Maka sangat penting mengedepankan kebersamaan, saling atau ta’awun, welas asih, kasih sayang, saling menghargai, dan toleran dalam kehidupan masyarakat. (PPA/PPMuh)
‘