NSW, Suara Muhammadiyah – Bekerja dalam berbagai bidang amal soleh merupakan ciri utama Persyarikatan Muhammadiyah. Itulah sebabnya sehingga dimana pun Muhammadiyah berada, harus memiliki amal usaha yang dilembagakan, mulai dari bidang dakwah, pendidikan, kesehatan, layanan sosial, dan perekonomian. Melalui amal usaha ini, berbagai kegiatan dilakukan sebagai bentuk dakwah untuk mencerahkan umat.
Kiyai Dahlan telah mengajarkan bahwa warga Muhammadiyah tidak cukup dengan mempelajari al Qur’an saja. Membaca dan terus-menerus mengulangnya. Itu penting, tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah mengamalkannya. Dalam konteks ini, semua amal usaha yang didirikan oleh Muhammadiyah adalah manifestasi dari ajaran Al Qur’an. Muhammadiyah tidak berhenti pada saat membaca dan menghafalnya, tetapi mewujudkannya dengan bekerja keras memberikan yang terbaik kepada umat, bangsa dan negara.
Demikian antara lain pokok pikiran, Ustadz Muhammad Sayuti, Ph.D., Sekretaris Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, ketika menjadi narasumber dalam pengajian virtual yang diadakan Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah New South Wales, Australia, hari ini (Ahad, 10 Mei 2020). Pengajian ini dipandu langsung oleh Ketua PRIM NSW, Nurwanto dan diikuti peserta yang ada di Sydney, Wollongong, juga yang ada di beberbagai daerah di Indonesia seperti Yogyakarta, Surakarta, dan Mataram Nusa Tenggara Barat.
Dijelaskan pula bahwa, amal usaha yang dimiliki Muhammadiyah adalah bentuk dakwah yang dilembagakan. Ketika terdapat umat Islam yang berdakwah secara personal adalah suatu kebaikan. Sebagai sebuah organisasi modern, Muhammadiyah memilih merangkum semua amal usahanya dalam satu kesatuan yang dikoordinasikan secara rapi. Ini penting untuk diketahui bahwa amal usaha Muhammadiyah tidak boleh dimiliki secara pribadi, tidak dapat diwariskan kepada anak pengurus atau diklaim sebagai milik keluarga.
Program dakwah yang dijalankan Persyarikatan Muhammadiyah adalah dengan jalan mengajak orang lain secara bersama-sama merawat dan membesarkan amal usahanya. Misalnya ratusan Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang tersebar di seluruh Indonesia adalah lahan dakwah Muhammadiyah, membantu pemerintah dalam mencerdaskan anak-anak bangsa tanpa membedakan latar belakang agama, budaya, dan kesukuan. Muhammadiyah tidak akan pernah kehilangan lapangan amal salehnya untuk berlomba-lomba dalam berbuat kebajikan. Apa saja yang dapat dilakukan untuk kepentingan dakwah.
Pengajian ini merupakan program rutin yang dilaksakan selama bulan Ramadan ini untuk memperkuat silaturahmi dan merawat girah kemuhammadiyahan warga Muhammadiyah yang ada di Australia pada khususnya. Acara yang sama akan terus dilakukan sampai akhir Ramadan ini.(HFS)