PACITAN, Suara Muhammadiyah – Di masa pendemik COVID-19 sekarang ini diakui atau tidak muncul kreatifitas dalam menggunakan media sosial. Tak sekadar untuk chatting dan bersilaturahim, media sosial juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana yang efektif untuk berdakwah di saat ummat Islam melaksanakan Puasa Ramadhan seiring dengan himbauan Ramadhan di rumah saja, bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan beribadah di rumah, sebagai upaya memutus rantai penyebaran COVID-19.
Hal ini didukung dengan perilaku masyarakat secara umum sekarang ini bahwa jejaring media sosial digunakan dan dimanfaatkan warga masyarakat dari berbagai tingkatan usia juga latar belakang sosial, pendidikan dan profesi. Pada akhirnya materi dakwah islamiyah bisa tersampaikan saat di manapun dan kapan pun.
Seperti yang dikatakan Ustad Juhdi – Ketua Korps Mubaligh Muhammadiyah (KMM) Pacitan – Kamis (14/05). “Pemanfaatan media sosial sudah saatnya digunakan untuk berdakwah bagi Mubaligh Muhammadiyah,” katanya.
Bak gayung bersambut keinginan KMM ini ditanggapi positif oleh segenap komponen Angkatan Muda Muhammadiyah, Nurul Hadi Mustofa – Anggota Pemuda Muhammadiyah Pacitan menyatakan, “Pesan-pesan kebaikan dan ke-Islam-an dapat tersampaikan dengan baik dibandingkan dengan dakwah melalui cara konvensional, karena fleksibelnya waktu dan tempat dari pengguna media sosial untuk mengikutinya, dan dalam bulan Ramadhan ini kami mencoba mengadakan Kajian Ramadhan Pemuda Muhammadiyah Pacitan melalui media sosial.”
Untuk memproduksi bahan tayang dakwah di media sosial ini menggandeng Rumah Produksi ACM Multimedia pimpinan Ali Mustofa – aktifis PCPM Bandar. Melibatkan rumah produksi agar kualitas tayangan yang disajikan bagus dan menarik untuk terus diikuti. Bagaimanapun ini adalah hal baru bagi Angkatan Muda Muhammadiyah di Pacitan untuk belajar membuat tayangan dakwah di media dan jaringan sosial.
Pengisi materi kegiatan berasal dari berbagai kalangan pengurus/pimpinan dan anggota Muhammadiyah yang berada di Pacitan, tidak kurang 40 orang pemateri yang disiapkan oleh Korps Mubaligh Muhammadiyah Pacitan. “Saya berharap yang disampaikan pemateri adalah masalah ataupun isu yang hangat terjadi di masyarakat dan tanggap dengan apa yang terjadi, tentu saja dikaitkan dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Muhammadiyah,” ungkap Ustadz Juhdi.
Ustadz Syamsul Arifin, salah satu pemateri juga sepakat bahwa media sosial efektif untuk menyebarkan ajaran Islam, biarpun pada awalnya agak kikuk di depan kamera. “Ternyata menyampaikan dakwah dan kebaikan menjadi lebih mudah dan sederhana melalui media sosial,”katanya.
Ali Mustofa pemilik Rumah Produksi ACM Multimedia memberikan saran, “Sudah saatnya mubaligh dan kader Muhammadiyah di Pacitan untuk memanfaatkan media sosial untuk berdakwah, kita banjiri media sosial dengan pesan-pesan kebaikan dan ke-Islam-an. Langkah awal Pemuda Muhammadiyah Pacitan yang bagus di bulan Ramadhan ini,” katanya.
Hasil kerja dakwah melalui media sosial ini beberapa seri sudah tayang di channel Youtube antara lain pada link : https://youtu.be/_qhlm4HOpAU dan https://you.be/YJIxkYFyCvU. Memang masih terdapat kekurangan namun ini adalah langkah awal yang perlu perbaikan untuk kegiatan dakwah Muhammadiyah di masa mendatang. (Agus)