Al-Wasat Institute bekerjasama dengan UHAMKA dan Genial.id kembali mengadakan Diskusi Ramadhan Virtual (Diravi) sesi ke -IV dengan tema Writerpreneurship : Bekerja dari Rumah Menghasilkan Rupiah (17/5)
Menurut Faozan Amar, Direktur Al-Wasat Institute, selaku penggagas Diravi menyebutkan, tema tersebut sengaja diangkat agar Diravi sesi terakhir ini para peserta semakin semangat dan optimis dalam menulis serta berdampak nyata pada sisi penghasilan “Diravi kesatu, kedua dan ketiga kita sudah banyak belajar tips dan trik menulis dari artikel opini hingga karya fiksi dari para ahli. Nah sekarang saatnya dipraktikan agar menghasilkan rupiah” Ujar Faozan dalam kata pengantarnya.
Diravi pamungkas yang dipandu oleh Fahmi Syahirul Alim ini menghadirkan tiga narasumber dengan latar belakang yang berbeda yaitu M. Subarkah (Jurnalis Senior/Penulis Novel), Ayu Arman (Penulis Biografi) dan Dinan Hasbudin ( Desain Grafis Buku).
Dalam materinya, Subarkah berpesan bakat menulis perlu dilatih terus menerus “Perlu pengetahuan yang baik dan terus mengasah kemampaun agar kelak menjadi penulis yang berhasil. Tipsnya ada tiga, kesatu rajin baca, kedua rajin baca, ketiga rajin baca” Pesan Subarkah.
Sementara Ayu Arman menyampaikan perlunya para penulis pandai melihat peluang dan tren yang ada agar tetap bisa survive. “Kita harus menyeimbangkan idealisme dan sisi bisnis. Ketika narasi narasi politik selalu menjadi topik utama maka carilah kesempatan agar kita berkarya dengan tema tersebut, salah satunya contohnya dengan membuat buku biografi politik. Selain itu, jaringan kita juga harus terus dikuatkan dan diperluas dengan para stakeholders, agar kita tahu projek-projek penulisan yang sedang dibutuhkan” Ujar Ayu membeberkan pengalamanya.
Adapun Dinan menyampaikan, dalam dunia penerbitan, ideologi pasar tidak bisa dinafikan “Ya intinya kan penerbit juga berdagang. Maka sebuah buku dikatakan berhasil tidak hanya isinya bagus, tapi buku tersebut harus laku di pasaran”
Salah satu peserta Diravi dari Bandar Lampung, Chairul Anam mengaku mendapatkan banyak manfaat dari Diravi ini, dan berharap diskusi seperti ini terus dilanjutkan “Sangat dirasakan manfaatnya ketika kita harus di rumah aja, semoga setelah Ramadhan bisa berlanjut,” harapnya. (FSA)