KULON PROGO, Suara Muhammadiyah – Bulan Ramadhan bulan yang penuh berkah dimana banyak orang berlomba menebar kebaikan memperbanyak istighfar juga sedekah untuk sesama. Ada yang disalurkan sendiri kepada tetangga dan saudara yang membutuhkan banyak juga yang sadar disalurkan ke lembaga seperti Lazis Mu yang jelas pentasyarufannya ke 8 asnaf yang sesuai kaidah agama. Begitu pula Lazis Mu Pengasih yang semakin mengalami kemajuan dengan perkembangan setiap tahunnya
Di bulan ramadhan tahun ini, Lazis Mu Kecamatan Pengasih meluncurkan program Kartu Ramadhan berupa paket sembako, uang. Kartu Ramadhan disalurkan ke Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di bawah Pimpinan Cabang Pengasih, yang meliputi TK, SD Muhammadiyah (Muh) Girinyono, SD Muh Al Manar dan SMP Muh 1 Pengasih. Untuk paket sembako dan uang juga dibagikan ke masyarakat yang tidak mampu di wilayah kapanewon Pengasih seperti yang telah disampaikan oleh ketua Lazis Muhammadiyah kapanewon Pengasih (Ribut Riyanto) pada hari Kamis 21 Mei 2020 pada saat pentasyarufan dana dan beras di SD Muh Girinyono.
Tim SD Muh Girinyono sendiri terdiri dari guru disertai kepala sekolah berjumlah 10 orang, ditambah bagian administrasi 2 orang, serta pegawai non pendidikan 2 orang. Tim SD Muh Girinyono melalui kepala sekolah (Suwartini,S.Ag.,M.Pd) mengucapkan terima kasih atas bantuan kartu ramadhan. Kepala sekolah juga menyampaikan bahwa adanya bantuan sebagaimana yang disampaikan Lazis Mu sangat mendorong semangat mereka dalam menjalankan tugas mendidik siswa dalam meraih cita-citanya. Mengingat sebagian besar tim SD Muh Girinyono masih berstatus honorer.
Selain mendapat dukungan dari Lazis Mu, SD Muh Girinyono juga mendapat dukungan pendampingan program dari Dompet Dhuafa Pendidikan dan Dompet Dhuafa Yogyakarta melalui program Sekolah Literasi Indonesia (SLI). Mendapatkan berbagai pelatihan dan pembimbingan dari Konsultan Relawan SLI, kini SD Muh Girinyono telah banyak melakukan inovasi peningkatan mutu pendidikan. Dampingan peningkatan performa sekolah ini mencakup tiga hal, yaitu kepemimpinan sekolah, sistem pembelajaran, serta budaya sekolah.
Salah satu bentuk inovasi paling mencolok, terlihat pada kerja tim SD Muh Girinyono. Tidak hanya dewan guru, namun melibatkan pula komite sekolah dan wali murid. Di bawah koordinasi ketua paguyuban wali murid (Rohmat), mereka menggarap projek perbaikan kelas-kelas dari pengumpulan dana hingga implementasi perbaikan di lapangan. Segenap tim bergotong royong mencurahkan pikiran, tenaga maupun hartanya. Dana perbaikan dikumpulkan oleh ketua paguyuban dari berbagai donatur, diantaranya dari industri sekitar sekolah.
Tampak kini ruang kelas begitu hidup atas kreasi tim sekolah. Ruangan yang dicat warna-warni dengan tema yang berbeda-beda tersebut belum sempat digunakan langsung oleh siswa dalam pembelajaran, karena pengerjaan baru dilakukan beberapa saat sebelum School at Home diberlakukan.
Bukan hanya pengecatan, berbagai peralatan juga disediakan, salah satunya pengadaan kipas di masing-masing kelas.
“Jika sebelumnya tim sekolah menghadapi berbagai kendala dan kekurangan, untuk mempersembahkan pelayanan terbaik. Kini berbagai dukungan hadir, mendorong dan saling melengkapi. SD Muh Girinyono dengan slogan baru ‘sekolah kreatif berakhlakul karimah’ bertekad mempertahankan, mengembangkan dan menyongsong pendidikan baru pasca pandemi menuju sekolah maju yang diminati masyarakat,” pungkas kepala sekolah. (Suwartini/Kawan SLI)