KLATEN, Suara Muhammadiyah – Di tengah situasi pandemi covid-19 yang masih melanda di sebagian besar wilayah Indonesia, sejumlah warga justru terlihat mulai beraktivitas di luar rumah. Salahsatu aktivitas yang marak dilakukan warga adalah berolahraga menggunakan sepeda atau yang akrab kita sebut gowes. Gowes telah menjadi tren yang digemari masyarakat, dari yang tua hingga muda, baik yang sudah berpengalaman maupun yang masih pemula. Alasannya, gowes dinilai dapat melepaskan stress dan kejenuhan serta diyakini mampu meningkatkan kekebalan imunitas tubuh.
Melihat tren tersebut, Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) Wedi Klaten menyelenggarakan kegiatan Bincang Seputar Olahraga dengan mengangkat tema “Tren Gowes di Tengah Pandemi Covid-19, Panduan dan Tips Aman Berolahraga di Luar Ruangan”. Kegiatan tersebut diselenggarakan secara daring melalui aplikasi Zoom dan diikuti sekitar 80 peserta yang berasal dari 18 provinsi di seluruh Indonesia (12/6).
Acara tersebut dipandu oleh Agung Widodo, anggota bidang olahraga seni budaya dan rekreasi PCPM Wedi dan menghadirkan Ermawan Susanto, M.Pd, dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta sebagai narasumber. Dalam paparannya, pakar olahraga tersebut secara gamblang menyampaikan panduan dan tips aman berolahraga di luar ruangan selama pandemi covid-19 agar tubuh tetap sehat dan bugar. Secara ringkas, panduan berolahraga yang aman di masa pandemi antara lain; (1) berolahraga sendiri, (2) hindari tempat ramai, (3) hindari sentuhan, dan (4) sadar kondisi tubuh.
“Pada situasi pandemi saat ini, utamakan untuk bersepeda sendiri. Jika berkelompok, atur dalam kelompok kecil, dua sampai lima pesepeda. Dengan tetap mematuhi protokol kesehatan seperti menjaga jarak, memakai masker, menjaga kebersihan, dan menghindari tempat-tempat ramai atau berkerumun,” jelasnya.
Beny Rosario, S.Si, Ketua PCPM Wedi sangat mengapresiasi kegiatan bincang seputar olahraga yang tengah menjadi tren di masyarakat ini. “Respon masyarakat sangat luar biasa, kami tidak menyangka kuota peserta langsung penuh dalam waktu 2 hari sejak kegiatan dipublikasikan. Bahkan sampai hari pelaksanaan, panitia menerima banyak sekali permintaan untuk dapat bergabung sebagai peserta” ujarnya.
Lebih lanjut, Beny menyampaikan bahwa melalui kegiatan ini ia berharap dapat memberikan edukasi kepada masyarakat luas, sekaligus menjadi syiar dakwah Muhammadiyah yang mempu menjangkau berbagai kalangan. (diko)