• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Selasa, Desember 16, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Di Masa Kritis; Ada Harapan Kalau Pemimpinnya Berkompeten

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
21 Juni, 2020
in Berita
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Allah Memperkenalkan Diri (26)         Gambaran Surga yang Dijanjikan
Share

Di Masa Kritis; Ada Harapan Kalau Pemimpinnya Berkompeten

Yogyakarta. Kepemimpinan di masa kritis pandemi menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi para pelaku organisasi profit maupun non-profit. Keberlangsungan sebuah organisasi sangat bergantung pada kemampuan pemimpinnya dalam menghadapi masa kritis. Pada diskusi  20/06/2020 yang bertemakan “Leadership di Masa Kritis” mengundang Budi Isman selaku CEO Mikro Investindo / Founder Bisniz.id dan Agus Samsudin selaku Ketua MCCC dan Ketua MPKU PP Muhammadiyah dalam mengupas upaya mempertahankan rumah sakit di masa kritis pandemi.

Baca Juga

Kolaborasi, ‘Aisyiyah Burikan Gelar Pengajian dan Pengukuhan NA

Pemberdayaan Keluarga, Aisyiyah Aceh Selatan Gelar Kajian Rutin Ekonomi 

Secara umum, Budi Isman sampaikan bahwa dalam organisasi manapun tentu memiliki kompetensi – kompetensi utama untuk membangun sebuah organisasi atau perusahaan. Budi Isman merangkum kemampuan tersebut menjadi 5 point utama, diantaranya kemampuan mengontrol diri dimana seorang pemimipin dapat tetap bersikap tenang menghadapi masa kritis. Kemudian kemampuan dalam komunikasi, komunikasi baik antar pemangku kepentingan maupun komunikasi terbuka terhadap para karyawannya. Di sisi lain ketegasan juga harus dimiliki oleh seorang pemimpin yang tentunya ketegasan itu didukung oleh data dan fakta, “Fakta dan data berguna dalam mengambil keputusan karena berdampak dalam jangka panjang, ketegasan juga harus sesuai dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan serta kemampuan melihat prioritas,” ujarnya.

Lebih lanjut, kemampuan beradaptasi dalam situasi yang berubah – ubah serta kekreatifitasan dan inovasi seorang pemimpin juga sangat diperlukan. Kemampuan tersebut berguna untuk mempertahankan keberlangsungan sebuah perusahaan.“Kadang ide – ide simpel yang sederhana datang dari karyawan biasa dapat membantu perusahaan, maka leader harus memiliki kemampuan untuk memberikan kesempatan pada tim untuk berkreasi serta berpikir kreatif,” imbuhnya.

Secara garis besar standar kompetensi sebuah organisasi memang sama, yang membedakan bergantung pada kondisi tiap organisasi itu sendiri. Dalam hal ini kaitannya dengan rumah sakit Muhammadiyah (RSMA), Agus Samsudin sampaikan upaya – upaya yang harus dilakukan dan perlu ditinjau untuk mempertahankan keberlangsungan RSMA di masa kritis pandemi. Pada sisi pendapatan RSMA, marketing di beberapa rumah sakit harus saling terjalin. Hal tersebut berkaitan pada pembelian bahan baku yang bisa dilakukan bersamao-sama untuk meminimalisir biaya pengeluaran.

Adapun pada sisi investasi dimasa kritis ini yang dapat dilakukan adalah membangun partnership dengan memiliki standarisasi pembelian yang gunanya sama untuk menekan pengeluaran biaya. Kemudian, RSMA harus mulai melihat bahwa di Muhammadiyah memiliki kemampuan ekosistem yang tinggi secara khusus pada fakultas di perguruan tinggi yang terkait. Maka yang perlu diupayakan adalah menjalin koneksi dengan satu sama lain untuk bisa bersinergi bersama. Kemudian yang menjadi sangat penting adalah bahwa RSMA harus mampu untuk beradaptasi pada digitalisasi. Di masa kritis ini baik bagi masyarakat secara besar maupun individu, literasi digitalisasi sangat dibutuhkan “bahwa sinerginya tidak harus tatap muka tapi sekarang harus melalui digitalisasi” ujarnya.

Adapun berpikir komersial di masa kritis juga diperlukan dalam upaya menjaga keberlangsungan sebuah organisasi atau perusahaan. “Salah satu kunci utama adalah memperbaiki apa yang harus diperbaiki, memprioritaskan pada apa yang dapat dipengaruhi, maka kita harusnya memberikan dampak positif bagi banyak orang sebagai profit dalam sebuah impact organisation,” tandas Budi Isman.(budiSan)

Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Kolaborasi, ‘Aisyiyah Burikan Gelar Pengajian dan Pengukuhan NA
Berita

Kolaborasi, ‘Aisyiyah Burikan Gelar Pengajian dan Pengukuhan NA

29 September, 2024
Pemberdayaan Keluarga, Aisyiyah Aceh Selatan Gelar Kajian Rutin Ekonomi 
Berita

Pemberdayaan Keluarga, Aisyiyah Aceh Selatan Gelar Kajian Rutin Ekonomi 

29 September, 2024
Keren, SMA Muhi Yogya Raih Medali Emas Festival Inovasi dan Kewirausahaan
Berita

Keren, SMA Muhi Yogya Raih Medali Emas Festival Inovasi dan Kewirausahaan

29 September, 2024
Next Post

dr Elman Boy Ingatkan Warga Muhammadiyah Tetap Waspada

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In