Oleh: Muhammad Jamaludin Ahmad
Salah satu ciri anak muda yang “hidup” adalah memiliki keberanian untuk berbuat dan melakukan sesuatu yang berbeda. Ciri yang lain adalah: semangat yang menyala, pantang menyerah, kreatif, inovatif, berani bersaing. Malam tadi saya dapat kiriman WA dari mas Dokter Hasan Bayuni (Dirut RSU PKU Muhammadiyah Sruweng) yang mengekspresikan ciri ciri kaum muda Muhammadiyah itu.
Mas Dokter Hasan Bayuni menulis dalam WA nya ke saya: “…….Sudut Simpang Lima……adalah Chanel youtube yang fokus mengusung konsep podcast. Merupakan kreativitas 3 kader Muhammadiyah asal Kebumen yang mencoba membuat podcast dengan sajian obrolan ringan dengan tetap dibumbui pesan pesan mencerahkan , hal tersebut karena trio sudut simpang lima ingin menyasar segmentasi dakwah yang lebih luas. Di episode perdana ini sebagai tamu adalah Ridlo Kamal yang merupakan selebgram dengan 114rb follower. Ridlo Kamal sendiri adalah lulusan UAD Yogyakarta dan berprofesi sebagai guru, bersama kelompok keseniannya yang bernama titik kumpul ia aktif berkolaborasi dengan Lazismu dengan membuat program bersama bernama ngamen sedekah, dimana penghasilan kelompok keseniannya secara rutin di titipkan melalui Lazismu Kebumen KL ayah…..” Di akhir WA nya mas Dokter meminta dukungan. “….Jangan lupa, dukung dengan subscribe, like and comment…”
Setelah itu Mas Dokter Hasan Bayuni mengirim lagi tulisan yang menurut saya adalah pesan esensialnya yang sebenarnya ingin disampaikan ke saya….” Ikhtiar dakwah melalui jalan yang berbeda dari biasanya ustadz Jamal …. sudut simpang lima adalah sudut di area gedung PCM Sruweng…”
Bagi yang belum mengenal Sruweng mungkin terasa ganjil. Apa itu Sruweng? Sruweng merupakan salah satu nama kecamatan di Kabupaten Kebumen Jawa Tengah. Sruweng terkenal dengan “genteng HM SOKA” yang meleganda dan tetap eksis sampai sekarang. Dokter Hasan Bayuni adalah salah satu putra dari perintis Muhammadiyah Sruweng sekaligus pengusaha dan pemilik perusahaan genteng HM SOKKA.
PCM Sruweng saat ini memang digerakkan dan dipimpin oleh anak anak muda Muhammadiyah. Ketua PCM nya yaitu Ustadz Tenggar Wardana memang betul betul masih muda. Bahkan ketika terpilih dan menerima amanah sebagai ketua PCM baru berusia 31 tahun dan masih bujangan, serta baru menikah setelah jadi Ketua PCM.
Dokter Hasan Bayuni sendiri ketika jadi direktur rumah sakit usianya belum genap tiga puluh tahun. Luar biasa. Inilah yang diharapkan dan menjadi program LPCR PP Muhammadiyah agar PCM dan PRM dipimpin oleh Kaum muda Muhammadiyah. Paling tidak di PCM dan PRM minimal 40% dari pengurusnya berusia dibawah 40 tahun.
Setelah membaca WA dari dokter Hasan Bayuni saya memberikan tanggapan.., “…Alhamdulillah Dokter. Saya sebagai pribadi dan sebagai wakil ketua LPCR PP Muhammadiyah sangat mendukung program ini. Mimpi saya sejak akan pensiun dini dari polri salah satunya adalah pingin membesarkan “dakwah media” Muhammadiyah yang waktu itu masih kurang diperhatikan. Mimpi itu diikhtiar untuk jadikan kenyataan dimulai dengan mendirikan RSIJ TV (juara pertama PERSI Award dan mewakili Indonesia ke AHMA di Bangkok Thailand). Setelah itu kami mencoba menginisiasi berdirinya tvMu yang akhirnya didukung Prof Din Samsudin (Ketua PP Muhammadiyah waktu itu) dan alhamdulillah setelah pasang surut tvMu masih terus berkembang hingga sekarang.
Program LPCR pun salah satu program strategisnya adalah: penguatan daya pengaruh dan penguasaan media informasi. Semakin banyak cabang dan ranting Muhammadiyah yang serius menggarab “dakwah media” maka akan semakin kuat dakwah Muhammadiyah. Semoga PCM Sruweng bisa menjadi salah satu pelopor dakwah media di indonesia. Semoga Allah meridhai.”
Dokter Hasan Bayuni selanjutnya menulis, “…Insya Allah ustad, mohon doa dan bimbingannya, di Sruweng sekarang ada dua media dakwah yaitu “sudut simpang lima” dan “sineas simpang lima”. Sineas Simpang Lima terdiri dari AMM Sruweng dibawah bimbingan MPI PCM Sruweng. Karya AMM dan PCM Sruweng ini sudah bisa dinikmati di: https://youtu.be/XlPrBhp6XJU.
Pentingnya Media Dakwah Dan Dakwah Media
Apa yang dilakukan oleh anak anak Muda Muhammadiyah Sruweng ini akan terus didukung oleh LPCR PP Muhammadiyah agar terus tumbuh dan berkembang dan menjadi virus positif serta menjadi pilot project bagi cabang dan ranting Muhammadiyah tentang pentingnya menguasai media dakwah dan Dakwah Media informasi bagi Muhammadiyah. “Sudut Simpang lima” dan “Sineas Simpang Lima” harus terus diseriusi dan dikembangkan menjadi Rumah Produksi seperti ” Yufid Tv” , seperti “Polapike” Bocah Ngapak Kebumen. Seperti ” Al Ummah tv” dan “Nun Tv” milik PRM Al Ummah Banjarmasin.
Rumah produksi ini harus dikelola serius dan menjadi “AUM baru” di Muhammadiyah yang dikelola secara profesional selayaknya mengelola Sekolah, PTM dan Rumah sakit Muhammadiyah / Aisyiyah.
Setahun sebelum Muktamar Muhammadiyah Makasar, penulis bersama anak anak muda yang bermimpi agar Muhammadiyah memiliki rumah produksi sekaligus channel khusus yang akan memproduksi dan memasok berbagai video dan film pendek serta infografis untuk dakwah media di televisi, youtube dan seluruh media sosial berkumpul dan bersepakat untuk berkomunikasi dengan berbagai pimpinan persyarikatan dan AUM untuk lebih menseriusi dakwah digital melaui media maya/ sosial.
Kami pernah beberapa kali diskusi dan presentasi dengan PWM DIY, dengan Majelis Tabligh PP juga yang terakhir pernah presentasi program ini ke PP Muhammadiyah sekitar enam bulan sebelum muktamar. Kami juga pernah berdiskusi dengan mas Deni Asy’ari Pimpinan Suara Muhammadiyah. Waktu itu kami mengenalkan program tersebut dengan Dakwah Channel. Sebelum presentasi ke para pimpinan persyarikatan, kami sudah membuat contoh puluhan bahkan ratusan video dan film dakwah dengan berbagai varianya. Alhamdulillah para pimpinan persyarikatan di PWM DIY, MT PPM dan PP Muhammadiyah secara umum menyambut baik namun belum bersepakat kapan waktu yang tepat untuk dimulai dan dilakukan di Muhammadiyah.
Hal ini bisa dimaklumi karena PWM DIY waktu itu masih “trauma mengelola televisi” yang pernah dimiliki dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah masih focus membesarkan tvMu dan persiapan Muktamar Muhammadiyah Makasar. Konsep dan program dakwah channel waktu itu memang akan focus sebagai pembuat dan pemasok konten konten dakwah muhammadiyah dengan berbagai varianya sehingga bisa untuk memenuhi dakwah yang focus ke anak-anak, fokus ke kaum perempuan, fokus kesehatan, dan dakwah yang fokus ke media digital dan media sosial.
Meski belum berhasil meyakinkan ke pimpinan persyarikatan bahwa dakwah digital didunia maya dan khususnya melalui Youtube dan medsos belum menjadi prioritas dan sesuatu strategis waktu itu. Kami dan teman-teman muda Muhammadiyah tidak perlu putus asa dan kecewa karena waktu itu kami meyakini suatu saat akhirnya waktunya akan tiba baik dengan kesadaran sendiri maupun dipaksa oleh keadaan. Yang penting terus bermimpi dan menyiapkan anak anak muda untuk serius menggarap program ini agar bila waktunya tiba maka mereka siap melakukan jihad melalui dakwah media informasi.
LPCR menyiapkan mereka melalui pelatihan pembuatan video dakwah sebanyak tiga kali, mendukung kopi darat relawan web, kopi darat penggiat dan pengelola radio Muhammadiyah se-Indonesia dll. Alhamdulillah kesadaran melek dakwah melalui dunia maya, youtube dan medsos pelan tapi pasti mulai tumbuh di banyak cabang dan ranting diseluruh Indonesia terlebih lagi saat Indonesia mengalami pandemi Global Covid 19. PCM dan AMM Sruweng, AMM Piyungan, PRM AL Ummah dan PCM Banjarmasin 04 merupakan contoh dari sebagian cabang dan ranting yang sudah menjadikan dakwah media informasi sebagai sesuatu yang penting dan strategis untuk keberhasilan dakwah Muhammadiyah.
Kreatifitas dan inovasi PCM dan AMM Sruweng sesungguhnya tidak hanya berkaitan dengan dakwah media informasi tapi juga di bidang yang lain. PCM yang memiliki jumlah warga Muhammadiyah hanya dua persen ini dari total jumlah penduduk ternyata memiliki amal usaha yang berpengaruh terhadap mayoritas masyarakat Sruweng. Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Sruweng menjadi salah satu AUM yang sangat dipercaya masyarakat. PCM Sruweng juga menjadi satu satunya PCM di Indonesia yang memiliki masterplane dan sudah memulai menggarap dakwah ” Rest Area”. Rest area oleh PCM Sruweng akan dikelola menjadi wahana dakwah yang strategis. Rest area sekaligus difungsikan sebagai islamic centre. Di rest area simpang lima sudah berdiri Masjid PCM, Kantor PCM dan Ortom, Swalayan TokoMU, Angkringan (warung kopi). Yang sedang disiapkan untuk segera dibangun adalah: SPBU beserta fasilitas MCK yang representstif, penginapan/hotel, aula sekaligus gedung pertemuan, Pijat reflexi, pusat dakwah digital/media centre, rumah makan dll.
Melihat yang telah dilakukan oleh PCM dan masterplane yang akan diwujudkan maka memperlihatkan bahwa PCM Sruweng telah menyiapkan strategi dakwah yang kreatif dan inovatif sekaligus memiliki semangat tajdid. Semoga PCM Sruweng terus tumbuh dan perkembang, menginspirasi dan bermanfaat untuk ummat.
Omah Betawi Piyungan, 5 Juli 2020
Muhammad Jamaludin Ahmad, Wakil ketua Lembaga Pengembangan Cabang Ranting (LPCR) PP Muhammadiyah