Pandemi covid-19 memaksa institusi kemasjidan melakukan transformasi. Dari tempat ibadah berjamaah, menjadi tempat berjamaah sosial. Membuktikan umat tidak hanya bisa berjamaah dalam ritual fisik semata tapi juga bisa mewujudkan jamaah sosial substansial
Suaramuhammadiyah.id. Dalam zoominar yang diadakan Fakultas Ilmu Sosial UNY, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr H Haedar Nashir menyatakan bahwa pandemi covid-19 dapat disebut sebagai batu uji fungsi agama. Apakah agama bisa tampil memberi dan menjadi solusi atau malah menjadi menambah masalah.
Bagi Muhammadiyah jawabannya sudah pasti. Agama harus menjadi solusi. Dalam koridor ini, masjid dan komunitas jamaah yang melingkupinya menjadi bukti apakah klaim agama sebagi pemberi solusi itu merupakan klaim yang nyata atau sekedar ilusi.
Sekretaris PP Muhammadiyah tahun 1927, Yunus Anis, juga menjadikan “kesehatan sosial” suatu masjid sebagai parameter dan indikator gagal suksesnya dakwah Muhammadiyah. Kalau masjid itu bersih secara fisik dan berdaya secara sosial maka dakwah Muhammadiyah di wilayah itu baru bisa disebut ada. Menurut Wakil Ketua Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting PP Muhammadiyah, H Muhammad Djamaludin Ahmad, indikator rumusan Yunus Anis tersebut menemukan titik aktualisasinya di masa pandemi ini.
“Adanya pandemi covid-19 yang memaksa kita melakukan aneka pembatasan sosial memaksa institusi kemasjidan melakukan transformasi. Dari tempat ibadah berjamaah, menjadi tempat berjamaah sosial.” Tegas Djamaluddin Ahmad.
Dalam pengamatan Djamaluddin Ahmad, jamaah dan masjid Muhammadiyah banyak yang telah sukses melakukan tranformasi ini. Para jamaah dan pengelola masjid tidak gugup dan kalut dengan adanya anjuran beribadah di rumah. Mereka patuh pada anjuran itu namun semangat berjamaah mereka tetap tangguh. Mereka bisa membuktikan bahwa mereka tidak hanya mampu berjamaah dalam ritual fisik semata tapi juga bisa mewujudkan jamaah sosial substansial.
Untuk mengulas pengalaman transformasi ini, Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) PP Muhammadiyah mengadakan Zoominar: Seri Talkshow Lpcr putaran kedua yang bertema “Ketangguhan Masjid & Jamaah Muhammadiyah di Era Pandemi Covid-19”.
Acara ini akan diselenggarakan pada hari ahad, Ahad, 26 Juli 2020, jam 19.30-selesai dengan menghadirkan tiga orang pembicara. H Jamaludin Ahmad (Wakil Ketua LPCR PPM), Psi. Ansori (PRM Gading Klaten), dan H. Ivan Poerwanto (PRM Wage Sidoarjo).
H. Muhammad Jamaludin Ahmad, Psi mengulas tentang Kebijakan LPCR PPM untuk mewujudkan Masjid & Jamaah yang Tangguh Pandemi. Sedang Ansori dan H. Ivan Poerwanto akan membeberkan pengalaman mereka dalam mewujudkan masjid tanguh ini. Untuk diketahui PRM Wage dan PRM Gading merupakan PRM yang masuk ketegori PRM terbaik dalam bidang manajemen jamaah. (mjr)
Peserta yang akan bergabung dalam seminar online dapat mendaftarkan diri dengan mengisi Form –> https://bit.ly/talkshowlpcr2 atau via WA –> 0857-2963-8181