SLEMAN, Suara Muhammadiyah – Persebaran wabah virus covid-19 yang semakin meningkat setiap harinya cukup berdampak masif di sektor pendidikan. Sekarang ini, sekolah tingkat TK sampai perguruan tinggi menggunakan sistem daring atau online yang dianjurkan oleh pemerintah dan diperkirakan pembelajaran ini akan berlangsung hingga awal tahun 2021. Banyak pelajar yang mengalami hambatan dari segi sinyal, motivasi, dan lain sebagainya. Hal tersebut memberi dampak pada kurang maksimalnya capaian belajar siswa.
Tim pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang di ketuai oleh Dian Azmawati, dosen Program Studi Hubungan Internasional, dan dibantu wakilnya Meika Kurnia Puji, dosen Program Studi Manajemen, membuat program pengabdian yang membantu para pengajar di TK ABA Kentungan untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan. Lokasi pengabdian bertempat di desa Kolombo baru, Depok, Sleman, Yogyakarta. Tim pengabdian memberikan workshop kepada para pengajar TK ABA Kentungan untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dengan mendatangkan seorang psikolog dari Rumah Sakit Sarjito, Nur Rahmi Budianti, S. Psi, Psi. Tim pengabdian juga menyerahkan serta bantuan berupa seperangkat alat drumband untuk melatih motorik anak didik dan menciptakan salah satu suasana belajar yang menyenangkan.
Psikolog menuturkan dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan untuk anak didik di kondisi covid-19 ini ada 6 ( Enam ) aspek yang perlu di ketahui oleh para pengajar. “Pertama, ketuhanan yang Maha Esa, kedua melatih motorik anak-anak, ada motorik halus yang berkaitan dengan pembelajaran menulis, mengambar, membaca, dan motorik kasar yang berkaitan dengan kegiatan fisik anak-anak seperti melempar, berlari dan lainya, ketiga kognitif kecerdasan dalam angka, yang ke empat sosial dan emosi, berikutnya ke lima seni megajarkan agar bangga dengan hasil karyanya, terakhir ke enam bahasa memahami perintah,” jelas ahli psikolog Rumah Sakit Sarjito.
Ketua tim pengabdian UMY, Dian Azmawati menyatakan bahwa program sudah dilakukan sejak Januari sampai bulan Juli. “Pengabdian masyarakat ini sudah kami mulai pada awal tahun, kemudian di tengah-tengah pelaksanaan program muncul wabah Covid-19 sehingga kami memodifikasi program agar sesuai kebutuhan sekolah,” tutur dosen Hubungan Internasional UMY tersebut. Diharapkan, program pengabdian ini bisa meningkatkan kapasitas guru-guru TK ABA Kentungan dan proses belajar selama pandemi ini bisa terus berjalan dengan baik, menyenangkan dan lebih optimal dengan tetap menjalankan SOP kesehatan. (humas)