Judul : Tuntunan Ibadah Praktis
Penulis : Asep Shalahuddin
Penerbit : Suara Muhammadiyah
Tebal, ukuran : vi + 58 hlm, 10 x 14,5 cm
Cetakan : XVI, Januari 2017
ISBN : 979-37-8-24-7
Di mana-mana, merebak fenomena kelas menengah perkotaan yang frustrasi dengan kemajuan zaman, haus inspirasi kesalehan dan kedamaian spiritual. Almarhum Nurcholish Madjid dan Kuntowijoyo sudah pernah memprediksi akan tumbuhnya generasi baru pascaindustri yang punya semangat atau ghirah ritual keagamaan yang tinggi. Fenomena ini patut disyukuri, sekaligus jadi tantangan bagi ormas Islam seperti Muhammadiyah.
Noorhaidi Hasan dkk dalam buku Literatur Keislaman Generasi Milenial: Transmisi, Apropriasi, dan Kontestasi (2017) menemukan bahwa generasi baru muslim urban ini tumbuh dalam dunia baru ketika literatur keagamaan telah berlimpah. Mereka mengakses pengetahuan keislaman dari karya-karya yang ditulis para penulis Muslim Indonesia yang mengapropriasi ide-ide Islamis (Tarbiyah, Salafi, Hizbut Tahrir) untuk dikemas ke dalam budaya pop seperti buku populer, novel, majalah, komik, hingga website. Penelitian itu menemukan bahwa kemasan dakwah tersebut banyak menyentuh lapisan simbol permukaan.
Bagi masyarakat kelas menengah perkotaan yang selalu berjibaku dengan berbagai kesibukan, satu-satunya cara belajar agama adalah secara instan. Mereka memburu panduan praktis tentang Islam yang ready to use. Mereka tidak mau bersusah payah membuka kitab-kitab klasik untuk mencari suatu pemahaman yang mendalam tentang ushul fikih. Cukup keluarkan gawai dan berselancar di dunia daring. Muncul semisal pertanyaan: “Ustaz, apa hukumnya masuk kamar mandi dengan membawa HP yang ada mushaf Al-Qur’an?” atau “Ustaz, apa hukumnya chatting WA mengajak si dia shalat tahajud?” atau “Ustaz, apa hukumnya shalat dengan memakai kaos klub bola setan merah?”
Kita perlu banyak buku yang menjelaskan Islam secara praktis, semisal buku Soal Jawab Entheng Enthengan oleh Pak AR Fachruddin. Dalam rangka itu, Asep Shalahuddin, anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah menulis buku tuntunan fikih yang ready to use, berjudul: Tuntunan Ibadah Praktis. Buku ini memaparkan tentang bagaimana caranya ibadah sehari-hari: wudhu, mandi wajib, tayamum, shalat fardhu, tuntunan zikir sesudah shalat fardhu, dan tuntunan shalat jenazah. Pembahasannya cukup mudah diikuti dan langsung kepada inti ajaran Islam yang telah dipilih sesuai ketentuan Majelis Tarjih.
Buku ini memberi pedoman praktis selangkah demi selangkah, menyajikan doa-doa yang harus dibaca dan dilengkapi aksara latin untuk pemula. Tidak lagi dipaparkan perdebatan pendapat para ulama, tidak lagi dicantumkan dalil-dalil Al-Qur’an dan Hadis. Semua bahasan dikhususkan bagi pembaca yang ingin belajar cepat. Buku saku ini bisa dibawa ke mana-mana. Dalam bagian ibadah tertentu, buku ini dilengkapi dengan gambar ilustrasi tata cara ibadah untuk memudahkan pemahaman.
Keringkasan buku ini, misalnya, pada bab 1 tentang wudhu. Dijelaskan pengertian singkat wudhu sebagai berikut, “wuhdu menurut bahasa berarti bersih, bagus, elok. Sedang menurut istilah wudhu adalah menghilangkan hadas kecil dengan cara menggunakan air yang bersih pada anggota wudhu, yaitu wajah, kedua tangan, kedua kaki, dan kepala (rambut) dengan cara yang ditentukan.” Bagian selanjutnya langsung membahas tentang tata cara berwudhu, diakhiri dengan hal-hal yang membatalkan wudhu. (ribas)