YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Para kader ‘Aisyiyah berkesempatan mengikuti Pelatihan Jurnalisme Foto Memakai Smartphone bersama Farid Gaban, jurnalis senior dari Yayasan Zamrud Khatulistiwa yang pernah bertugas di Tempo, Republika, dan Geotimes serta pernah mendapatkan Fellowship dari The Asia Foundation.
Sebanyak 57 (lima puluh tujuh) orang dari tim manajemen program keluarga dan komunitas lenting dari 16 wilayah antusias menghadiri pelatihan ini. Pelatihan yang telah diselenggarakan secara daring pada Jum’at, 21 Agustus 2020 ini, mendiskusikan teknik pengambilan gambar / foto dengan memaksimalkan kemampuan HP/ smartphone. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan skill atau ketrampilan dalam mendokumentasikan kegiatan hanya dengan kamera Smartphone.
Pelatihan Jurnalisme Foto Memakai Smartphone merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan dari program kerjasama Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah dengan The Asia Foundation (TAF) dalam membangun kelentingan keluarga dan komunitas dalam menghadapi masa pandemi Covid-19.
Program kerjasama yang dilaksanakan sejak pertengahan Juli 2020 ini, terdiri dari beragam kegiatan meliputi sosialisasi dan edukasi pencegahan penyebaran Covid-19 dan penguatan ketahanan ekonomi serta ketahanan pangan bagi keluarga dan komunitas melalui ternak, komposting, serta budidaya tanaman sayuran.
Setelah mengikuti Pelatihan Jurnalisme Foto Memakai Smartphone ini diharapkan ibu-ibu mampu mengambil gambar dengan menggunakan HP dengan kualitas teknik pengambilan gambar yang lebih baik.
Menurut Farid Gaban, memang banyak keterbatasan kamera Smartphone. Di antaranya, smartphone tidak bisa mengatur bukaan (depth of field), tak bisa mengatur speed, tak punya lensa makro, dsb. Namun kelebihan Smartphone yaitu ringkas dan mudah, kita semua bisa mempelajarinya.
Farid menjelaskan kepada peserta bagaimana memanfaatkan kamera smartphone secara maksimal. Dalam bahan tayang yang dipaparkannya, Farid Gaban mencontohkan hasil karya foto yang diambilnya menggunakan beragam teknik pengambilan foto, ada aturan sepertiga, ruang kosong, diagonal, garis dan pola, human interest, bingkai (framing), dramatic angle, gerak, colorful, close-up, silhuet, konteks, intim dan konteks, detil, detil dan konteks, hingga underwater.
Sebelumnya ‘Aisyiyah juga menggelar pelatihan videografi menggunakan HP (smartphone). Pelatihan ini terselenggara bersama seorang ahli videografi dari Lembaga INSPIRIT, Bima Artoko. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan skill atau ketrampilan dalam mendokumentasikan kegiatan. Sebanyak 69 (enam puluh sembilan) orang peserta antusias menyimak penjelasan Bima tentang Tips Tipis Membuat Video Sederhana dengan HP Kamu.
Sambil memperlihatkan praktik pengambilan video, Bima mengingatkan agar selalu memperhatikan dan memastikan pencahayaan cukup, dengan cara memahami arah cahaya dan jangan membelakangi cahaya (backlight).
Menurutnya peserta perlu mencoba untuk Cut to Cut merekam video untuk mempermudah editing, Cut to Cut dilakukan dengan mengendalikan tombol pause dan play. Yang menarik, Bima memberi tips aplikasi apa saja yang mudah didownload untuk dipelajari sebagai video editing dasar: YouCut, KineMaster, Filmorago, serta mencoba mempamerkan hasil karya editing videonya.
Di penghujung pelatihan, satu tips yang paling penting menurut Bima agar Ibu-Ibu ‘Aisyiyah makin lancar mengambil dan mengolah hasil video yaitu: sering-sering mencoba lagi dan lagi. (Adiba)