JAKARTA, Suara Muhammadiyah-DKI Jakarta kembali memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap 2 di mana perkantoran dan tak terkecuali warga kampus yang ada di Jakarta harus tetap kerja dari rumah dan belajar dari rumah.
PSBB ataupun kondisi New Normal tidak lantas menghentikan kegiatan kaderisasi di lingkungan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka untuk mahasiswa baru tahun ajaran 2020-2021.
Uhamka menyambut ribuan mahasiswa barunya tersebut dengan mengharuskan untuk mengikuti Baitul Arqam (BA) yang dilaksanakan secara daring. Kegiatan BA ini dimaksudkan selain memperkenalkan budaya kampus Islami di lingkungan Uhamka, tetapi juga untuk mempersiapkan mental mahasiswa baru untuk menjadi pemimpin dan lebih siap lagi menempuh studi di Uhamka.
Rektor Uhamka, Prof. Dr. Gunawan Suryaputro, M. Hum, mengatakan bahwa kegiatan Baitul Arqam 1 daring tersebut wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa Uhamka sebagai salah satu kegiatan akademik. Pelaksanaan Baitul Arqam menurut Prof. Gunawan adalah dalam rangka mendukung terwujudnya visi Uhamka untuk melahirkan lulusan yang unggul.
“Uhamka memiliki visi yang sangat mulia, dan tentunya visi ini sebagai amanah yang harus dijalankan, yaitu menjadi universitas yang unggul. Alhamdulillah saat ini Uhamka sudah membuktikan dirinya dalam akreditasi institusinya A. namun demikian tentu kami mohon doa karena kami semua mulai dari pimpinan, dosen, karyawan, dan mahasiswa yang ada terus bergerak lebih unggul lagi, lebih baik lagi dalam mencapai yang terbaik, tidak hanya menjadi unggul institusinya tetapi juga terus melanjutkan keunggulan-keunggulan yang lain, yakni menjadi pusat keunggulan.” Tutur Prof. Gunawan saat menyampaikan sambutan pada pembukaan baitul arqam daring (Selasa, 01/09/20)
Prof. Gunawan menyampaikan bahwa mahasiswa dan lulusan yang unggul itu yakni yang unggul dalam spiritualitasnya, unggul dalam intelektualitas dan profesionalitasnya, serta unggul dalam kecerdasan sosial dan emosional. Karena menurut Prof. Gunawan, saat ini kesuksesan dan keberhasilan seseorang tidak bisa ditentukan hanya satu kecerdasan, atau yang disebut kompetensi, tetapi juga sudah membutuhkan berbagai skill yang dibutuhkan.
“Oleh karena itu, sesuai dengan tema yang diberikan pada acara ini, yaitu spirit Islam berkemajuan untuk Indonesia emas, ini sudah sangat tepat, dengan pintu baitul arqam 1 ini nanti para mahasiswa akan diarahkan, diorientasikan, dibimbing untuk meraih cita-cita, kesuksesan dalam menghadapi kehidupan yang akan datang yang penuh dengan kompetisi, dan begitu banyak peluang, tantangan, namun kita tetap optimis untuk mengadapi itu.” Ujarnya.
Sementara itu, Wakil Rektor IV Uhamka yang membidangi Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, Dr. H. Bunyamin, M.Pd, mengatakan bahwa pelaksanaan Baitul Arqam 1 untuk mahasiswa baru Uhamka tahun 2020 yang dilaksanakan secara daring sudah berjalan 7 gelombang sejak pertama kali dilaksanakan pada agustus lalu, dan telah diikuti oleh hampir dua ribu peserta dan akan berakhir hingga oktober mendatang.
Bunyamin menjelaskan bahwa pelaksanaan Baitul Arqam untuk mahasiswa baru secara daring ini telah mendapat respon positif dari para peserta. Berdasarkan hasil evaluasi, monitoring, dan penyampaian kesan dan pesan dari para peserta mulai dari gelombang 1 hingga gelombang 6, Bunyamin mengatakan rata-rata para peserta menilai positif di atas angka 98%.
“Alhamdulillah Uhamka telah melaksanakan perkaderan Baitul Arqam 1 untuk mahasiswa baru tahun 2020 ini secara daring, dari gelombang satu sampai enam, dan sekarang sedang berjalan gelombang 7 penilaian para peserta sangat positif. Sekalipun dilaksanakan secara daring, para peserta menyampaikan kesan bahwa pelaksanaan BA secara daring ini sangat menyenangkan, mereka dapat wawasan dan pengalaman baru, dengan rangkaian kegiatan yang tak membosankan. Secara keseluruhan penilaian positif ada di atas angka 98%”. Tutur Bunyamin, Selasa, (15/09/2020).
Secara tekhnis, Ketua Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (LPP AIK) Uhamka sebagai pelaksana, Muhammad Dwi Fajri menjelaskan, Baitul Arqam secara daring ini diikuti oleh 270 peserta per gelombangnnya yang dibagi ke sepuluh kelompok, di mana disetiap kelompoknya diisi oleh 27 peserta dan didampingi oleh satu orang instruktur.
Platform Media yang digunakan dalam BA Daring ini adalah Online Learning Uhamka (OLU), Zoom Meeting, Google Classroom, Instagram, Website Uhamka, Youtube Uhamka, Google Form, tiktok, dan WhatsApp.
Dari berbagai platform media tersebut, Dwi Fajri menjelaskan bahwa sesi kegiatan ada yang synchronous (tatap muka langsung melalui zoom) dan ada sesi yang asynchronous (melalui google classroom, WA, OLU, dll).
Karena pengalaman pertama melaksanakan Baitul Arqam Daring untuk mahasiswa baru, Kampus Uhamka menurut Dwi Fajri telah mempersiapkan kegiatan ini secara matang 3 bulan sebelum pelaksanaan.
“3 bulan sebelum pelaksanaan kita sudah melakukan berbagai persiapan seperti, FGD dengan berbagai ahli tentang pembelajaran daring untuk menyerap masukan sehingga dibuatlah panduan pelaksanaannya, kemudian seleksi instruktur, pembekalan instruktur dan narasumber, microteaching instruktur, pembuatan e-book dan video sebagai bahan untuk peserta yang harus didownload di Website dan Youtube LPP AIK Uhamka, hingga ke simulasi oleh panitia dan instruktur 1 minggu sebelum pelaksanaan”. Jelas Fajri.
Menurut Fajri, untuk menghindari masalah-masalah tekhnis saat berlangsungnya BA, peserta dibriefing terlebih dahulu lima hari sebelum pelaksanaan untuk mempersiapkan hal-hal tekhnis termasuk pembagian kelompok dan penugasan
“Baitul Arqam untuk mahasiswa baru secara daring ini dilaksanakan dengan pendakatan student center, di mana peserta sudah disiapkan materi dalam bentuk ebook dan video yang dapat didownload di website dan youtube, kemudian lima hari sebelum pelaksanaan peserta sudah ditugasi untuk meresume materi tersebut, dan mempersiapkan satu poin dari hasil resumenya dan satu pertanyaan untuk diajukan saat sesi materi bersama narasumber di zoom” Tuturnya.
“Jadi kegiatan betul-betul berpusat kepada peserta. Mereka yang membaca materinya, merangkum isinya, menyampaikan poin rangkumannya, bertanya dan terlibat aktif. Sekalipun secara daring, dengan sistem yang kita buat seperti ini semua peserta aktif dan ikut terlibat dalam kegiatan. Selain itu, peserta membuat video tiktok tentang materi, video penghormatan pada orang tua sebagai kunci sukses, dan meme inspiratif” Jelas Fajri.
Hal yang unik juga di kegiatan BA secara daring ini menurut Fajri, yaitu adanya pelibatan para orang tua mahasiswa untuk ikut pada beberapa sesi
“Hal yang masih baru juga bagi kami, kegiatan ini kami libatkan orang tua mahasiswa. Orang tua hadir di saat pembukaan, kemudian ada sesi khusus antara Uhamka yang diwakili oleh narasumber dosen dengan para wali mahasiswa, sesi silaturrahim ini diisi dengan wali mahasiswa melaporkan aktifitas sholat fardhu dan lail dari peserta, wali mahasiswa juga menyampaikan harapan untuk anaknya dalam menempuh studinya di Uhamka.” Jelas Fajri.
“Jadi kita melakukan monitoring bersama dengan wali mahasiswa, selain aktifitas sholat di rumah masing-masing diabsen secara ketat oleh instruktur, tapi kita melakukan monitoring bersama. Ini luar biasa, lewat sesi ini kami dapat membangun hubungan yang erat dengan wali mahasiswa karena memang kita sadari, suksesnya pendidikan itu perlu kerjasama antara lembaga keluarga dan lembaga pendidikan. Hal yang mungkin sulit terlaksana saat kondisi normal, namun dapat terlaksana di saat pandemi ini”. Tutup Fajri. (Amir)