UMM Dampingi Guru Sekolah Negeri di Sulteng Desain Pembelajaran Daring

TOLITOLI, Suara Muhammadiyah – Pandemi Covid-19 yang belum berakhir di Indonesia mengakibatkan perpanjangan masa belajar dari rumah. Beberapa daerah di zona hijau yang mendapatkan relaksasi berupa pelaksanaan pembelajaran di sekolah juga masih melanjutkan kebijakan belajar dari rumah. Alasan utamanya adalah sekolah belum dapat menjamin pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat, sehingga dikhawatirkan sekolah dapat menjadi kluster baru penyebaran Covid-19.

Perpanjangan masa belajar dari rumah menjadi tantangan tersendiri bagi Guru. Berbagai riset dan survei menunjukkan masih rendahnya efektivitas pembelajaran dari rumah yang memanfaatkan berbagai media daring, salah satu faktor pemicunya ialah belum maksimalnya student active learning dalam pembelajaran daring. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 dan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kabupaten Tolitoli Provinsi Sulawesi Tengah juga termasuk sekolah yang mengalami hal serupa.

Dikeluhkan bahwa kendala yang dihadapi oleh Guru adalah belum terlatihnya tenaga pendidik, khususnya di daerah dalam pemafaatan media daring. Selain itu dirasa perlu mengubah media ajar konvensional yang selama ini digunakan kedalam format media belajar yang mendukung desain pembelajaran daring.

Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melalui Pengabdian Pemanfaatan Teknologi dan Rekayasa (P2TR) oleh Dosen dan Pengabdian Masyarakat Mahasiswa (PMM) Mitra Dosen menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Pemanfaatan Learning Management System (LMS) bagi Guru di Kabupaten Tolitoli pada 14-15 September 2020. Materi-materi yang disampaikan terkait dengan pengantar perkembangan media ajar daring, pemanfaatan Google Apps untuk pengembangan media ajar daring serta pemanfaatan Canvas sebagai LMS.

Kepala SMKN 1 Tolitoli Mudasir S.Pd dalam sambutannya mengapresiasi pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang digagas melalui PMM Mitra Dosen tersebut. Mudasir berharap kerjasama yang sudah dibangun dapat dilanjutkan untuk mendukung pengembangan kurikulum. Agung Widyanto Putra selaku ketua pelaksana program PMM Mitra Dosen yang dihubungi secara online menjelaskan bahwa kegiatan pelatihan diikuti 21 Guru dari 2 sekolah, dengan target meningkatkan kapasitas Guru dalam menggunakan media Canvas LMS serta tools pendukung.

“Kegiatan pelatihan dilaksanakan secara daring antara pemateri di Malang, Jawa Timur dengan guru di Tolitoli, Sulawesi Tengah. Sedangkan kegiatan pendampingan dilaksanakan secara luring oleh mahasiswa PMM Mitra Dosen selama beberapa minggu,” ungkap Agung.

Pemateri sekaligus dosen pendamping kegiatan Galih Wasis Wicaksono, S.Kom., M.Cs. mendorong Guru di Kab. Tolitoli untuk terus berinovasi dalam penyampaian materi ajar ditengah pandemi. “Guru harus mampu menggunakan berbagai pola interaksi, tidak hanya interaksi secara real time/ synchronous yang tentunya berdampak terhadap konsumsi kuota internet Guru dan tentunya Siswa, tetapi Guru harus mampu mendesain pola interaksi tidak langsung/asynchronous yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat mengakses materi ajar dimanapun dan kapanpun,” tegas Galih dalam salah satu sesi pelatihan secara online.

Salah satu peserta pelatihan Risna Djapar Karim, S.Pd., merasakan dampak langsung pelatihan. “Saya senantiasa terkendala dengan fitur quiz di LMS yang saya gunakan sebelumnya, untungnya pada Canvas LMS kendala tersebut dapat teratasi,” ungkap Risna saat sesi diskusi.

“Semoga setelah ini siswa dapat menggunakan satu jenis LMS, karena selama ini kami sering berganti-ganti LMS karena beberapa fitur/fungsi tidak tersedia. Kasihan siswa-siswi yang harus menginstall semua aplikasi LMS tersebut,” tambah Risna diakhir diskusi. (diko)

Exit mobile version